Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Al Makin
Rektor UIN Sunan Kalijaga

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Prof. Dr. phil. Al Makin, S.Ag. MA, kelahiran Bojonegoro Jawa Timur 1972 adalah Profesor UIN Sunan Kalijaga. Penulis dikenal sebagai ilmuwan serta pakar di bidang filsafat, sejarah Islam awal, sosiologi masyarakat Muslim, keragaman, multikulturalisme, studi minoritas, agama-agama asli Indonesia, dialog antar iman, dan studi Gerakan Keagamaan Baru. Saat ini tercatat sebagai Ketua Editor Jurnal Internasional Al-Jami’ah, salah satu pendiri portal jurnal Kementrian Agama Moraref, dan ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UIN Sunan Kalijaga periode 2016-2020. Makin juga tercatat sebagai anggota ALMI (Asosiasi Ilmuwan Muda Indonesia) sejak 2017. Selengkapnya di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al_Makin.

Selamat Tahun Baru 2024, Semoga Ilusi, Imajinasi, dan Harapan Tercapai

Kompas.com - 01/01/2024, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SELAMAT Tahun Baru Masehi. Dua ribu dua puluh empat tahun yang lalu dimulai lah penghitungan tahun pertama kalender Julian dan Gregorian.

Selama 2024 tahun perjalanan waktu tidak menandakan awal dunia, tidak awal manusia, tidak awal sejarah, dan tidak awal apapun.

Waktu adalah ilusi. Waktu adalah bayangan otak manusia. Tahun, bulan, hari, tanggal, jam dan detik adalah imajinasi manusia untuk mengukur perjalanan gelap dan terang, siang dan malam, musim berganti, serta perjalanan matahari dan bulan.

Waktu adalah ciptaan manusia masa lalu, dan kita manusia masa kini melanjutkannya.

Waktu 2024 adalah peninggalan reformasi lama Julius Cesar, jenderal dan penguasa Republik Romawi kuno, pada tahun 46 SM. Kalender itu makanya disebut Julian.

Romawi kuno meninggalkan banyak warisan kepada manusia hingga kini. Agama, kepercayaan, ilmu, sistem negara, arsitektur, seni, dan banyak lagi.

Semua bertahan kita gunakan tanpa sadar, dan jarang kita mengucapkan terima kasih, atau lupa sama sekali. Kalender yang kita pakai itu juga penginggalan dari Romawi Kuno yang diperbaharui berkali-kali.

Tahun pertama saat ini dianggap sebagai kelahiran Yesus oleh pendeta Dionysius Exiguus abad ke enam.

Pada abad empat belas kalender Julian diperbaharui lagi oleh Paus Gregorius XIII. Kalender ini kemudian dinamai Kalender Gregorian.

Ada berapa kalender yang kita punya? Lebih dari empat puluh sistem kalender yang kita tahu dari berbagai peradaban, agama, budaya, dan dihitung oleh para pengamat gerakan matahari dan bulan. Yahudi, Maya, India, China, Jepang, Jawa, Hijri Islam, Korea, dan lain-lain.

Awal tahun menandakan peristiwa tertentu yang ingin dikenang oleh manusia: tuhan, dewa, tahta, raja, perpindahan, dan lain-lain.

Menurut kalender China, saat ini sudah tahun 4719 dimulai dari kaisar Kuning naik tahta pada tahun 2697 SM. Kalender China lebih tua dari pada Julian.

Menurut kalender Yahudi, saat ini tahun 5784. Menurut perhitungan kalender Hindu India saat ini tahun 2080. Hampir sama dengan sistem Julian.

Menurut sistem kalender Saka Jawa baru tahun 1945. Sedangkan kalender Hijriah Muslim saat ini tahun 1445.

Tahun baru untuk menandai perjalanan atau peristiwa manusia. Hijriah adalah migrasi, tahun perpindahan dari Mekkah ke Madinah oleh Nabi Muhammad.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com