KOMPAS.com - Belanda datang ke Indonesia pada 1596, mendarat di Banten, yang pada masa itu merupakan pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat.
Orang Belanda yang pertama kali berhasil mendarat di Banten adalah Cornelis de Houtman bersama dengan 249 awak kapalnya.
Adapun tujuan Belanda datang ke Indonesia adalah untuk mencari rempah-rempah.
Namun sebenarnya, jauh sebelum Belanda datang, Indonesia sudah lebih dulu disinggahi oleh beberapa bangsa Eropa lainnya, yaitu Portugis, Spanyol, dan Inggris.
Lantas, mengapa Belanda datang terlambat ke Indonesia?
Baca juga: Cornelis de Houtman: Jalur Pelayaran dan Akhir Hidupnya
Belanda merupakan bangsa Eropa yang datang terlambat ke Indonesia jika dibandingkan dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris.
Inggris datang ke Indonesia pada 1811-1816, Portugis datang ke Indonesia pada 1509-1520, dan Spanyol pada 1521.
Sementara itu, Belanda baru datang ke Indonesia pada 1596.
Alasan Belanda datang sangat terlambat ke Indonesia karena pada abad ke-15, mereka masih menjadi vasal Spanyol.
Vasal adalah negara yang sepenuhnya berada di bawah kekuasaan negara lain secara internasional.
Karena ingin terlepas dari status vasal Spanyol, Belanda melakukan pemberontakan terhadap raja Spanyol. Peristiwa ini dikenal sebagai Revolusi 80 Tahun atau Perang 80 Tahun atau Pemberontakan Belanda pada 1566 hingga 1648.
Setelah Revolusi Belanda atau perang kemerdekaan berakhir, Belanda mulai terdorong untuk memiliki jalur perdagangannya sendiri.
Sebelumnya, Belanda hanya menjadi perantara atau pengecer rempah-rempah yang dibawa Portugis dari Nusantara.
Pada 1598, Belanda memulai ekspedisinya untuk mencari 'Kepulauan Rempah-rempah'.
Sebanyak empat kapal dengan 249 awak dan 64 pucuk meriam diberangkatkan dari Belanda yang dikomandoi oleh Cornelis de Houtman.