Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Belanda Datang Terlambat ke Indonesia?

Kompas.com - 17/11/2023, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Belanda datang ke Indonesia pada 1596, mendarat di Banten, yang pada masa itu merupakan pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat.

Orang Belanda yang pertama kali berhasil mendarat di Banten adalah Cornelis de Houtman bersama dengan 249 awak kapalnya.

Adapun tujuan Belanda datang ke Indonesia adalah untuk mencari rempah-rempah.

Namun sebenarnya, jauh sebelum Belanda datang, Indonesia sudah lebih dulu disinggahi oleh beberapa bangsa Eropa lainnya, yaitu Portugis, Spanyol, dan Inggris.

Lantas, mengapa Belanda datang terlambat ke Indonesia?

Baca juga: Cornelis de Houtman: Jalur Pelayaran dan Akhir Hidupnya

Belanda berada di bawah Kerajaan Spanyol

Belanda merupakan bangsa Eropa yang datang terlambat ke Indonesia jika dibandingkan dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris.

Inggris datang ke Indonesia pada 1811-1816, Portugis datang ke Indonesia pada 1509-1520, dan Spanyol pada 1521.

Sementara itu, Belanda baru datang ke Indonesia pada 1596.

Alasan Belanda datang sangat terlambat ke Indonesia karena pada abad ke-15, mereka masih menjadi vasal Spanyol. 

Vasal adalah negara yang sepenuhnya berada di bawah kekuasaan negara lain secara internasional.

Karena ingin terlepas dari status vasal Spanyol, Belanda melakukan pemberontakan terhadap raja Spanyol. Peristiwa ini dikenal sebagai Revolusi 80 Tahun atau Perang 80 Tahun atau Pemberontakan Belanda pada 1566 hingga 1648.

Setelah Revolusi Belanda atau perang kemerdekaan berakhir, Belanda mulai terdorong untuk memiliki jalur perdagangannya sendiri.

Sebelumnya, Belanda hanya menjadi perantara atau pengecer rempah-rempah yang dibawa Portugis dari Nusantara.

Pada 1598, Belanda memulai ekspedisinya untuk mencari 'Kepulauan Rempah-rempah'.

Sebanyak empat kapal dengan 249 awak dan 64 pucuk meriam diberangkatkan dari Belanda yang dikomandoi oleh Cornelis de Houtman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com