KOMPAS.com - Dalam mitologi Yunani, Muse adalah sumber inspirasi untuk semua seni dan ilmu pengetahuan.
Masyarakat Yunani kuno percaya bahwa tanpa mereka, dunia akan kekurangan penemuan dan kreasi.
Para Muse inilah yang mengilhami manusia, terutama para seniman, ilmuwan, penyair, dan penulis, untuk selalu kreatif dalam menciptakan mahakarya.
Muse adalah putri Zeus dan Mnemosine yang lahir di dasar Gunung Olimpus, di wilayah bernama Piera.
Menurut Hesiod, terdapat sembilan Muse Yunani, yakni Calliope, Clio, Erato, Euterpe, Melpomene, Polyhymnia, Thalia, Terpsichore, dan Urania.
Sembilan Muse tersebut hidup di Gunung Helicon dan kerap ditemani oleh Dewa Apollo.
Baca juga: 12 Titan dalam Mitologi Yunani
Calliope adalah Muse tertua dan memiliki status tertinggi. Ia merupakan Muse (sumber inspirasi) dari puisi epik dan dijuluki sebagai "Yang bersuara indah".
Calliope digambarkan sebagai seorang dewi cantik yang mengenakan mahkota emas dan membawa terompet di tangannya.
Ia menikah dengan Oeagrus dan merupakan ibu dari Orpheus dan Linus.
Baca juga: Orpheus, Tokoh Mitologi yang ke Neraka untuk Mencari Istrinya
Clio adalah sumber inspirasi dari para sejarawan, dan konon mempunyai kekuatan untuk membuat yang dikehendakinya menjadi legenda yang dikenang sepanjang sejarah.
Ia selalu membawa terompet di tangan kirinya, dan sebuah buku karya Thucydides di tangan kanannya yang sering dikaitkan dengan bola dunia.
Erato adalah sumber inspirasi dari cerita dan puisi romansa. Ia digambarkan sebagai dewi yang memakai mahkota berhias murad dan mawar.
Di tangannya, Erato membawa instrumen kecil seperti kecapi yang diciptakan oleh Hermes.
Baca juga: Hermes, Dewa Yunani yang Memiliki Sandal Bersayap
Euterpe adalah sumber inspirasi bagi pencipta musik, yang dikenal sebagai "Yang sangat menyenangkan".
Ia biasanya digambarkan dengan mahkota bunga di rambutnya dan membawa seruling ganda.