KOMPAS.com – Dinasti Turki Ustmani merupakan kekuasaan Islam yang berdiri dan berpusat di Turki sejak abad ke 13-20 M.
Turki Usmani didirikan oleh keturunan Utsman Ibn Sauji ibn Arthogol Ibn Sulaiman Syah Ibn Kia Alp yang diprakarsai oleh Suku Oghuz pada tahun 1282 M.
Kiprah kerajaan ini pun dapat dikatakan gemilang, sebab mereka juga menguasai jalur perdagangan di Selat Bosporus yang merupakan jalur penting bagi Eropa kala itu.
Turki Usmani menaklukan wilayah-wilayah di benua Eropa, hingga pada tahun masa kepemimpinan Murad I (1359-1389), seluruh wilayah di bagian utara Yunani telah dikuasai.
Baca juga: Kesultanan Utsmaniyah: Sejarah, Sultan, Kejayaan, dan Keruntuhan
Masih banyak lagi kegemilangan yang diraih oleh Dinasti Turki Usmani termasuk dalam bidang sosial, budaya, keilmuan, ekonomi, dan sebagainya.
Bahkan, Dinasti Turki Usmani adalah kerajaan Islam yang memiliki masa kekuasaan paling lama dibanding dua kerajaan Islam besar lainya pada masa itu yaitu, Mughal di India, dan Safawi di Persia.
Namun kejayaan Dinasti Turki Usmani harus runtuh pada tahun 1929 yang disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.
Baca juga: Kesultanan Mughal: Sejarah, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan
Layaknya kekuasan-kekuasaan pada umumnya, internal dalam kerajaan memberi pengaruh terhadap melemahnya suatu kekuasaan.
Hal itu juga dialami oleh Turki Usmani tatkala Sultan Sulaiman I wafat dan kendali pemerintahan diambil oleh putranya, Sultan Salim II (1566-1574 M).
Semasa pemerintahannya, kendali negara sepenuhnya diserahkan kepada negarawan yang kala itu dipegang oleh seorang menterinya bernama Sokoli.
Selain itu, watak Sultan Salim II berbeda dengan ayahnya. Sultan Salim II dikenal suka mabuk-mabukan dan main perempuan.
Baca juga: Kerajaan Safawi: Sejarah, Raja-raja, Kejayaan, dan Keruntuhan
Sikapnya melahirkan kekecewaan di kalangan rakyat Turki yang kemudian mulai membencinya.
Sepeninggal Sultan Salim II wafat, keadaan DInasti Turki Usmani juga tak kunjung membaik, justru semakin merosot karena tak adanya pemimpin yang memiliki kapasitas yang mapan.
Kondisi demikian ini juga semakin diperparah oleh faktor-faktor eksternal yang semakin mengancam stabilitas negara.
Baca juga: Daftar Sultan Turki Usmani
Pada masa Sultan Salim II berbagai pertempuran terjadi, misalnya pertempuran di Selat Liponto Yunani.