Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yeti dan Catatannya dalam Sejarah

Kompas.com - 20/05/2023, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di Himalaya, ada sebuah cerita tentang makhluk misterius yang sangat terkenal, yaitu Yeti.

Yeti adalah sebuah makhluk misterius dan mengerikan yang juga biasa disebut manusia salju.

Dalam berbagai kisah yang beredar, Yeti digambarkan memiliki bentuk tubuh seperti manusia, tetapi sekujur tubuhnya tertutup dengan bulu yang sangat lebat.

Selama bertahun-tahun, rumor mengenai keberadaan Yeti sudah menjadi cerita yang populer bagi para pendaki yang menjajaki dataran tinggi Himalaya.

Ada juga beberapa laporan mengenai penampakan serta bukti-bukti yang menunjukkan bahwa sosok yeti memang ada.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Nepal hingga Menjadi Negara Republik

Yeti dalam sejarah

Sejarah mengenai Yeti bermula dari cerita rakyat yang disebarkan oleh masyarakat Himalaya.

Mereka kerap bercerita tentang sebuah makhluk yang berukuran besar dan berotot bak manusia yang ditutupi oleh bulu putih.

Konon, makhluk ini tinggal di pegunungan Asia, tepatnya di dataran tinggi Himalaya yang tertutup salju.

Berdasarkan kisah yang disebarkan, Yeti kerap dideskripsikan sebagai hewan berbahaya dan digunakan untuk memperingatkan penduduk serta anak-anak setempat tentang bahaya menjelajah terlalu jauh ke luar desa dan mendorong mereka untuk tetap dekat dengan kediamannya.

Sejak saat itu, kisah mengenai “Yeti” ini pun semakin merebak ke seluruh negara, seperti di Rusia, China, Nepal, dan seluruh dunia.

Dulunya disebut Abominable Snowman

Sebelum dikenal dengan sebutan Yeti, makhluk ini dulunya disebut Abominable Snowman.

Istilah Abominable Snowman sendiri diciptakan pada tahun 1921, ketika Letnan Kolonel Charles Howard-Bury memimpin ekspedisi pengintaian Gunung Everest.

Pasalnya, ketika sedang memimpin ekspedisi, Charles menemukan sebuah jejak kaki raksasa, yang ia kira merupakan bekas jejak kaki serigala berukuran besar.

Namun, menurut Sherpa, yaitu komunitas yang hidup di ketinggian rata-rata 12.000 kaki di Nepal Timur dan sebagian besar merupakan pemandu bagi para pendaki, menyebutkan bahwa itu merupakan jejak milik “Manusia Liar Salju”, yang mereka sebut metohkangmi, atau yang sekarang lebih populer dengan nama Yeti.

Metoh sendiri berarti manusia-beruang, sedangkan kangmi adalah manusia salju.

Baca juga: Raja Jeongjo, Penguasa Joseon yang Meninggal Misterius

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com