Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muasal Petasan, Akibat Ketidaksengajaan Juru Masak

Kompas.com - 26/04/2023, 22:59 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Petasan sering dikenal masyarakat dengan nama mercon.

Petasan menghasilkan ledakan dengan suara yang terbilang memekakkan telinga.

Muasal petasan sejatinya menjadi bagian dari tradisi di China.

Petasan, tulis laman Kompas.com edisi 20 April 2023 menulis bahwa saat ini pemerintah melarang dan menindaktegas secara hukum produksi, distribusi, dan penggunaan petasan.

Pasalnya, penggunaan petasan kian banyak merenggut korban jiwa.

Baca juga: 5 Alasan Kenapa Petasan Berbahaya untuk Kesehatan

Petasan

Polisi tangkap dua pemuda membawa belasan kilogram bahan peledak berupa obat mercon jenis bubuk di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keduanya terancam Pasal 1 (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951.DOKUMENTASI POLRES KP Polisi tangkap dua pemuda membawa belasan kilogram bahan peledak berupa obat mercon jenis bubuk di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keduanya terancam Pasal 1 (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951.

Petasan di negeri asalnya eksis sejak 200 Sebelum Masehi (SM).

Kala itu, Dinasti Han sedang berkuasa.

Alkisah akibat ketidaksengajaan seorang juru masak, petasan pun ditemukan.

Kala itu, racikan petasan berasal dari belerang, arang kayu, dan kalium nitrat.

Saat terbakar, paduan ketiga zat itu menjadi benda mudah terbakar.

Ketiga benda itu lalu dimasukkan ke dalam bambu dengan diberi sumbu.

Alhasil, sumbu yang disulut api dan membakar bahan mercon itu membawa ledakan keras.

Efek ledakan petasan kemudian berkembang menjadi tradisi mengusir roh jahat di China, kala itu.

Dalam perkembangannya di masa kini, petasan juga menjadi penanda perayaan semisal acara keagamaan, pernikahan, masa panen, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com