Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Dawangsari, Stupa Peninggalan Mataram Kuno

Kompas.com - 28/03/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Candi Dawangsari terletak di Dusun Dawangsari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Berdasarkan bentuk dasarnya yang menyerupai stupa, candi ini diduga sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang berlatarbelakang agama Buddha.

Karena bentuknya tersebut, Candi Dawangsari juga kerap disebut Stupa Dawangsari.

Baca juga: Candi Dukuh, Lokasi Pelarian Prabu Brawijaya V

Sejarah Candi Dawangsari

Saat ditemukan, kondisi Candi Dawangsari telah runtuh dan tidak ditemukan catatan mengenai kapan bangunan ini didirikan.

Pada 1987, mulai dilakukan pendataan situs dan pencarian batu serta pengelompokan batu.

Setahun kemudian, dilanjutkan dengan pengumpulan data bangunan yang masih terpendam atau ekskavasi.

Kegiatan ekskavasi Candi Dawangsari yang sempat terhenti kembali dilanjutkan pada 2001 hingga 2009.

Baca juga: Candi Sumberawan, Stupa Raksasa di Malang

Pada 2014, Balai Pelestarian Cagar Budaya BPCB) DIY melakukan studi kelayakan terhadap Stupa Dawangsari, yang diikuti dengan kegiatan pra pemugaran pada 2016.

Saat ini, Candi Dawangsari masih berupa komponen lepas yang belum dipugar dan terlihat adanya fondasi bangunan berbentuk lingkaran.

Komponen Candi Dawangsari terbuat dari batu andesit yang terdiri atas tiga tingkat.

Susunan bingkai stupanya terdiri dari batur teras pertama berukuran 17x17 meter dengan tinggi 0,9 meter.

Batur teras kedua berukuran 16x16 meter dengan tinggi 0,41 meter dan teras ketiga berukuran 15,3x15,3 meter.

Diduga, Candi Dawangsari merupakan sebuah stupa yang berukuran cukup besar, dengan diameter sekitar 11 meter dan memiliki tinggi 5,75 meter.

Baca juga: Sejarah Candi Bacem di Blitar

Akan tetapi, lengkung stupa atau dagoba candi ini belum diketahui bentuknya secara pasti karena kondisinya sudah runtuh.

Candi Dawangsari berdiri di daerah perbukitan, yang sangat strategis untuk didirikan sebuah bangunan suci.

 

Referensi:

  • Sedyawati, Edi, dkk. (2013). Candi Indonesia: Seri Jawa. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com