Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kerajaan Sriwijaya Memiliki Wilayah Kekuasaan yang Sangat Luas?

Kompas.com - 14/03/2023, 18:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha di Indonesia yang memiliki wilayah sangat luas.

Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 Masehi dan terletak di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan.

Wilayah kekuasaan kerajaan ini disebut meliputi Sumatera, Bangka, Jawa, Melayu, hingga Thailand.

Luasnya wilayah kekuasaan Sriwijaya dibuktikan dengan keberadaan sejumlah peninggalan sejarah, seperti prasasti-prasasti persumpahan.

Baca juga: Prasasti Kota Kapur, Bukti Keberadaan Kerajaan Sriwijaya

Lantas, kenapa Kerajaan Sriwijaya memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas? 

Gencar Melakukan Ekspansi

Wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya pada awalnya hanya di sekitar Palembang yang dinilai kurang strategis untuk lalu lintas perdagangan dan pelayaran.

Oleh sebab itu, meski menjadi pusat perkembangan agama Budhha, Sriwijaya sempat tertinggal dari Malayu dan Kedah dalam perdagangan dan ekonomi.

Untuk memajukan perekonomiannya, Sriwijaya kemudian kemudian mencari jalan keluar dengan melancarkan ekspansi atau perluasan wilayah.

Tujuan utama ekspansi Sriwijaya adalah demi menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan di Asia Tenggara.

Melalui ekspansi, Sriwijaya berhasil berkembang menjadi kerajaan maritim yang besar dan maju dalam perdagangan.

Sriwijaya juga terkenal memiliki armada laut yang kuat sehingga mampu merebut kekuasaan di wilayah-wilayah lain.

Keberhasilan ekspansi ini membuat Sriwijaya menjadi kerajaan pertama di Indonesia yang memiliki wilayah sangat luas.

Kerajaan ini mencapai kejayaan saat dipimpin Raja Balapuntadewa pada abad ke-9.

Di bawah kekuasaan Balapuntadewa, Kerajaan Sriwijaya sukses melakukan ekspansi ke berbagai daerah di luar Sumatera.

Sriwijaya pun berhasil memperluas wilayah hingga Jawa Barat, Kalimantan Barat, Bangka, Belitung, Malaysia, Singapura, Thailand Selatan, dan Kamboja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com