Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agama Apa Saja yang Ada di Korea Selatan?

Kompas.com - 14/03/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Di Korea Selatan, kebebasan beragama dijamin oleh konstitusi.

Melansir laman Departemen Luar Negeri AS, Laporan 2019 tentang Kebebasan Beragama Internasional: Republik Korea menyatakan bahwa konstitusi memberikan kebebasan beragama dan melarang diskriminasi berdasarkan agama.

Semua warga negara Korea Selatan memiliki kebebasan beragama, dan tidak boleh ada diskriminasi dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, atau budaya karena agama.

Di Korea Selatan, berbagai agama besar di dunia seperti Kristen, Buddha, Islam, hidup berdampingan dengan kepercayaan tradisional Shamanisme Korea.

Baca juga: Kenapa di Korea Selatan Ada Banyak Sekte Sesat?

Persentase agama di Korea Selatan

Kementerian Keselamatan dan Administrasi Publik Korea Selatan mengatakan bahwa per tanggal 31 Desember 2022, jumlah penduduk yang terdaftar di Korea Selatan mencapai 51,4 juta orang.

Melansir laman Departemen Luar Negeri AS, dari sensus Badan Statistik Korea (Korea Statistical Information Service) tahun 2016, sekitar 56 persen populasi Korea Selatan tidak terafiliasi dengan agama apapun atau tidak beragama.

Dari 44 persen populasi yang memeluk suatu agama, 45 persen beragama Kristen Protestan, 35 persen beragama Buddha, 18 persen Katolik Roma, dan 2 persen masuk kategori lainnya (Buddhisme Won, Konfusianisme, Jeongsando, Cheondogyo, Daejonggyo, Daesun Jinrihoe, Yahudi, dan Islam).

Mengutip laman Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata dan Dinas Kebudayaan dan Informasi Korea, masyarakat Korea memiliki kepercayaan serta tradisi yang mengakar kuat pada Buddhisme dan Konfusianisme.

Agama Buddha yang diperkenalkan sejak tahun 372, sempat menjadi agama mayoritas masyarakat Korea Selatan sebelum ajaran Kristen masuk pada abad ke-18 dan berkembang pesat.

Baca juga: Mengapa Orang Korea Selatan Banyak yang Percaya Sekte Sesat?

Konfusianisme diadopsi sebagai ideologi utama oleh Dinasti Joseon (1392-1910), yang menekankan kode etik kesetiaan dan penghormatan leluhur untuk mengatur tata krama sehari-hari dan budaya masyarakat.

Secara historis, rakyat Korea Selatan hidup di bawah pengaruh Shamanisme, Buddhisme, dan Konfusianisme, yang telah membentuk cara berpikir dan tingkah laku masyarakat.

Hingga saat ini, ajaran dan nilai dari sistem kepercayaan tersebut masih memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan kehidupan masyarakat Korea Selatan, baik mereka yang beragama maupun yang tidak terafiliasi dengan agama apapun atau tidak beragama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com