KOMPAS.com - Belajar online acap dikenal sebagai belajar daring atau belajar dalam jaringan.
Telusuran ikhwal belajar online mulai mengemuka pada sekitar 2019.
Pencetus munculnya belajar online adalah wabah pandemi Covid-19 yang menerpa hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Catatan sumber literatur Kompas.com edisi 4 Februari 2023 menunjukkan, setidaknya dalam tiga tahun sejak 2019, belajar online masuk dalam digitalisasi pendidikan, sebuah kebiasaan baru di masa digital saat ini.
Pembelajaran secara online pada dasarnya membebaskan mahasiswa tetap beraktivitas leluasa namun tidak meninggalkan kewajiban belajar.
Baca juga: Dukung Merdeka Belajar, Guru Binar Selenggarakan Hari Belajar Online Bertajuk Pelatihan Mandiri
Spirit mengenai sistem pendidikan pembelajaran online dan terbuka memiliki cikal bakal di Universitas Terbuka.
Laman Universitas Terbuka menyebut saat pemerintah Republik Indonesia mendirikan universitas ke-45 itu pada 1984, ada makna yang mengemuka.
Universitas Terbuka memiliki prinsip tak ada pembatasan ijazah bagi calon yang masuk.
Lantas, tak ada juga pembatasan masa belajar, waktu pendaftaran, sampai dengan jadwal mengikuti kuliah.
Di Universitas Terbuka, pembelajaran berlangsung tanpa tatap muka langsung.
Universitas Terbuka menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh melalui media digital online.
Sementara itu, dalam pandangan Rektor Binus University, Prof.Dr.Ir. Harjanto Prabowo, M.M., belajar online juga menjadi bagian dari Binus Online.
Pihaknya menyiapkan jenjang pendidikan tinggi mulai dari Diploma 3 dan Strata 1.
Lantas, ada juga pendidikan nonformal yang menjadi bagian continuing education, tersedia progrm modular bertopik khusus profesional.