Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dilakukan Belanda untuk Mengatasi Perlawanan Diponegoro?

Kompas.com - 29/10/2022, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Perang Diponegoro melawan Belanda meletus pada 1825 dan dipimpin langsung oleh Pangeran Diponegoro.

Peperangan yang bermula di Yogyakarta itu terus meluas ke berbagai daerah hingga disebut sebagai Perang Jawa.

Meski Pangeran Diponegoro akhirnya menyerah, Perang Diponegoro menjadi salah satu pertempuran terbesar dan tersulit yang pernah dihadapi Belanda selama pendudukannya di Indonesia.

Lantas, apa yang dilakukan Pemerintah Belanda untuk mengatasi perlawanan Diponegoro?

Baca juga: Siapa Saja Tokoh yang Membantu Perang Diponegoro?

Benteng Stelsel, strategi Belanda melawan Diponegoro

Strategi pemerintah kolonial Belanda dalam mengatasi perlawanan Pangeran Diponegoro adalah taktik Benteng Stelsel.

Benteng Stelsel adalah taktik Belanda untuk mempersempit daerah lawan dengan cara membangun benteng di setap sudut kota yang telah mereka kuasai.

Strategi Benteng Stelsel diciptakan oleh Jenderal de Kock dan pertama kali diusulkan pada 1827.

Saat itu, Perang Jawa telah berlangsung selama dua tahun dan Belanda kerepotan dalam menghadapi serangan pasukan Pangeran Diponegoro.

Pergerakan pasukan Pangeran Diponegoro telah meluas ke daerah Banyumas, Kedu, Pekalongan, Semarang, dan Rembang.

Sedangkan ke arah timur mencapai Madiun, Magetan, Kediri, dan sekitarnya, hingga disebut mampu menggerakkan kekuatan di seluruh Jawa.

Bahkan, semua kekuatan dari rakyat, bangsawan, dan ulama di Jawa, turut bersatu mendukung Pangeran Diponegoro melawan Belanda.

Baca juga: Benteng Stelsel, Taktik Belanda untuk Kalahkan Pangeran Diponegoro

Untuk mengatasi siasat gerilya yang dilakukan kubu Pangeran Diponegoro, Belanda menerapkan taktik Benteng Stelsel dengan membuat benteng-benteng di berbagai tempat dan menghubungkannya dengan jalan yang bagus.

Saat sebuah benteng diserang, maka pasukan dan peralatan perang dari benteng lain di dekatnya akan dapat segera membantu.

Tujuan taktik ini adalah untuk mempersempit ruang gerak musuh agar kesulitan untuk melarikan diri.

Untuk melawan pasukan Diponegoro, Belanda membangun benteng di beberapa wilayah di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com