Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin, Inspirasi dari Sapi

Kompas.com - 21/09/2022, 15:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Vaksin dalam sejarahnya terinspirasi dari sapi.

Adalah ilmuwan Inggris Edward Jenner yang tengah meneliti mengenai penyakit cacar sapi pada sekitar 1798.

Dalam literatur karyanya bertajuk Inquiry into the Variolae vaccinae known as the Cow Pox (1798), Jenner menyebutkan bahwa dirinya mengembangkan vaksin pertama untuk menanggulangi penyakit cacar sapi di negerinya.

Baca juga: Lokasi Vaksin Booster di Jabodetabek Tanggal 19-25 September

Biologis

Vaksin Covid-19 mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM pada 11 Januari.ANTARA FOTO/JOJON via BBC INDONESIA Vaksin Covid-19 mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM pada 11 Januari.

Vaksin sejatinya merupakan sediaan biologis.

Sediaan biologis itu disuntikkan ke tubuh manusia atau hewan.

Sediaan biologis itu diharapkan mampu menghasilkan kekebalan adaptif dari penyakit tertentu.

Vaksin dalam penelitian Edward Jenner berasal dari mikroorganisme penyebab penyakit.

Vaksin bisa juga dibuat dari mikroorganisme yang dilemahkan maupun dimatikan kandungan racun penyebab penyakitnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau vaksinasi booster di SMKN 2 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (18/7/2022).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau vaksinasi booster di SMKN 2 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (18/7/2022).

Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali zat asing atau mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh.

Usai mengenali zat asing itu, sistem kekebalan tubuh akan dapat membasmi mikroorganisme tersebut.

Dari temuan Edward Jenner itu, sedikitnya ada tiga jenis vaksin yang sudah terbukti efektif mengurangi dampak penyakit-penyakit yakni vaksin influenza, cacar air, dan HPV.

WHO alias Organisasi Kesehatan Dunia dalam informasi termutakhirnya sempat menginformasikan bahwa ada rencana penerbitan izin bagi sekitar 25 jenis vaksin untuk pencegahan infeksi.

Seorang perempuan di Bangkok menerima vaksin CoronaVac produksi Sinovac setelah ratusan penduduk di distrik tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada April lalu.REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA via ABC INDONESIA Seorang perempuan di Bangkok menerima vaksin CoronaVac produksi Sinovac setelah ratusan penduduk di distrik tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada April lalu.

Vaksinasi

Suasana di lingkungan sekitar Puskesmas Cipondoh, belum ada antusiasme masyarakat yang tinggi terkait pemberian vaksin PCV gratis, Jumat (16/9/2022).Ellyvon Pranita Suasana di lingkungan sekitar Puskesmas Cipondoh, belum ada antusiasme masyarakat yang tinggi terkait pemberian vaksin PCV gratis, Jumat (16/9/2022).

Perkembangan vaksin sampai di masa digital ini membawa ke permukaan mengenai vaksinasi Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com