Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda-benda Peninggalan Sistem Kepercayaan Masa Prasejarah

Kompas.com - 24/07/2022, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Sistem kepercayaan atau agama ternyata sudah banyak dianut oleh manusia sejak zaman prasejarah.

Sebelum agama Hindu-Buddha masuk di Indonesia, sistem kepercayaan yang lebih dulu berkembang pada masa itu adalah animisme, dinamisme, dan totenisme.

Keberadaan sistem kepercayaan ini pun dapat dibuktikan dari adanya benda-benda peninggalannya.

Lantas, ada apa saja benda-benda peninggalan sistem kepercayaan?

Baca juga: Pembagian Zaman Prasejarah di Indonesia

Dolmen

Dolmen adalah meja batu yang digunakan oleh manusia pada masa lampau untuk menaruh sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang.

Biasanya, dolmen memiliki ukuran yang besar dengan permukaan datar, panjangnya mencapai 300 cm dengan lebar sekitar 100 cm.

Di Indonesia sendiri, dolmen ditemukan di Pasemah, Sumatera Selatan, yaitu dolmen yang berkaki menhir.

Selain itu, dolmen juga ditemukan di Bondowoso dan Merawan, Jawa Timur.

Baca juga: Dolmen: Pengertian, Fungsi, dan Lokasi Penemuan

Menhir

Salah satu peninggalan lain yang berhubungan dengan sistem kepercayaan masyarakat masa prasejarah adalah menhir, yaitu tiang atau tugu yang terbuat dari batu melambangkan arwah leluhur.

Menhir berasal dari bahasa Keltik, men, yang berarti batu, dan hir yang berarti panjang sehingga arti menhir adalah batu panjang.

Bagi penganut kepercayaan animisme, menhir merupakan pengikat antara arwah leluhur dengan keturunan mereka.

Di Indonesia, menhir banyak ditemukan di daerah Sumatera Barat, Pasemah (Sumatera Selatan), Pugungharjo (Lampung), Kosala dan Lebak Sibedug (Jawa Barat), dan berbagai daerah lainnya.

Baca juga: Menhir: Pengertian, Fungsi, dan Lokasi Penemuan

Waruga

Waruga merupakan bentuk kuburan kuno yang berasal dari dua batu yang berbentuk segitiga dan kotak.

Waruga terdiri atas dua bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah.

Bagian atas waruga berfungsi sebagai penuutp kubut, sedangkan bagian bawah sebagai tempat jenazah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com