Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Afrika: Sejarah, Tujuan, Prinsip, dan Anggota

Kompas.com - 11/07/2022, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Uni Afrika atau African Union (AU) adalah sebuah organisasi regional yang menaungi 55 negara Afrika.

Uni Afrika dibentuk pada tanggal 9 Juli 2002, di Kota Durban, Afrika Selatan.

Sebagai organisasi regional, Uni Afrika memiliki tujuan untuk memperkuat integrasi antarnegara Afrika, memperkuat suara Afrika di kancah internasional, serta menyatukan seluruh negara di kawasan Afrika untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada.

Markas Uni Afrika bertempat di Addis Ababa, Ethiopia, Afrika.

Baca juga: Afrika Selatan, Negara yang Mempunyai 3 Ibu Kota

Sejarah berdirinya Uni Afrika

Sejarah berdirinya Uni Afrika berawal dari pembentukan Organisasi Persatuan Afrika atau Organization of African Unity (OAU) yang digagas oleh Gamal Abdul Naser dari Mesir, Kwame Nkrumah dari Ghana, dan Ahmad Sekounture dari Guinea, pada 25 Mei 1963.

OAU, yang memiliki 32 negara anggota, bertujuan untuk menyatukan negara-negara Afrika menjadi satu entitas politik.

Selain itu, OAU berfungsi untuk menyelesaikan segala bentuk masalah yang terjadi, baik sosial, keuangan, maupun politik.

Sedangkan, tujuan utama OAU adalah melindungi kedaulatan dan menjaga integritas wilayah negara anggotanya, tidak hanya dari ancaman negara lain, tetapi juga dari negara anggota.

Sejak dibentuk, OAU berhasil mencapai tujuannya. Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pernah memberikan penghargaan sebagai organisasi yang mampu menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Kendati demikian, OAU memiliki tujuan lain yang cukup sulit untuk dipenuhi, yaitu di bidang ekonomi.

Keberadaan OAU rupanya belum terlalu memberi dampak yang signifikan bagi masyarakat Afrika yang lemah dalam bidang ekonomi serta politik.

Baca juga: Tokoh yang Memprakarsai Konferensi Asia Afrika (KAA)

Alhasil, para pemimpin Afrika melakukan perubahan dan membentuk amendemen terhadap piagam OAU, yang mulai didiskusikan pada 1999.

Pada 9 September 1999, OAU mengesahkan Sirte Declaration, yang menyerukan dibentuknya Uni Afrika.

Pada 2001, dilakukan pertemuan pertama yang melahirkan piagam Constitutive Act of the African Union atau Piagam Uni Afrika.

Piagam ini yang menjadi landasan berjalannya organisasi Uni Afrika dan mulai berlaku secara resmi pada 26 Mei 2001.

Kemudian, pertemuan kedua diadakan di Lusaka, Naimibia, pada 2001, yang membahas mengenai tata cara peresmian Uni Afrika.

Setelah itu, digelar pertemuan ketiga sekaligus pertemuan terakhir di Durban, Afrika Selatan, yang dilaksanakan untuk meresmikan Uni Afrika sebagai organisasi regional baru di Afrika sekaligus mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).

Dengan demikian, Uni Afrika resmi terbentuk pada 9 Juli 2002, dengan ketua pertamanya, Presiden Thabo Mbeki dari Afrika Selatan.

Baca juga: Sejarah Kebijakan Apartheid di Afrika Selatan

Tujuan Uni Afrika

Uni Afrika dibentuk berlandaskan pasal 3 Undang-Undang Konstitutif Uni Afrika dan Undang-Undang tahun 2003.

Di dalam pasal tersebut disebutkan tujuan Uni Afrika, sebagai berikut.

  • Mewujudkan persatuan dan solidaritas antarnegara dan bangsa Afrika yang lebih besar
  • Mempertahankan kedaulatan, wilayah teritorial, dan kemerdekaan pada setiap negara anggota
  • Mencapai integrasi politik, sosial, dan ekonomi
  • Mempromosikan serta mempertahankan kepentingan bangsa Afrika
  • Meningkatkan kerja sama internasional dengan memperhatikan Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
  • Memperkenalkan keamanan, perdamaian, dan stabilitas kawasan, serta melindungi hak setiap warga negara
  • Memajukan pembangunan yang berkelanjutan
  • Melakukan kerja sama dengan mitra internasional

Baca juga: Dampak Konferensi Asia Afrika

Prinsip Uni Afrika

Selain tujuan, Uni Afrika juga memiliki beberapa prinsip yang tercantum dalam Pasal 3 Piagam Uni Afrika, sebagai berikut.

  • Meningkatkan rasa persaudaraan, persatuan dan solidaritas antarwarga negara agar lebih baik.
  • Memaklumi dan menerima setiap perbedaan untuk mencapai kemerdekan yang lebih baik.
  • Partisipasi warga negara dalam setiap kegiatan organisasi
  • Pembentukan kebijakan yang berkaitan dengan pertahanan di kawasan Afrika.
  • Penyelesaian perdamaian yang ada di kawasan Afrika dengan cara yang tepat.
  • Larangan melakukan tindak kekerasan baik yang bersenjata ataupun non senjata antar masyarakat Afrika.
  • Larangan adanya intervensi terhadap masalah internal suatu negara anggota tanpa persetujuan dari Majelis Uni Afrika
  • Menjaga keamanan dan perdamaian agar masyarakat di kawasan Afrika dapat hidup dengan aman dan tenteram.
  • Setiap negara anggota memiliki hak untuk mendapat bantuan dari Uni Afrika.
  • Meningkatkan kepercayaan dalam kerangka organisasi.
  • Melakukan peningkatan pada persamaan gender.
  • Menghormati prinsip-prinsip demokrasi, HAM, peraturan hukum dan pemerintahan yang baik.
  • Memajukan keadilan sosial untuk menjamin kemajuan perekonomian yang baik.
  • Menghargai setiap kehidupan manusia, pemberian hukuman dan penolakan terhadap kecurangan hukum dan politik, pembunuhan dan kejahatan yang tersembunyi (subvensif).
  • Melakukan penolakan terhadap aksi perubahan pemerintahan yang tidak seimbang.

Baca juga: Konferensi Asia Afrika 1955: Persiapan, Hasil dan Kendala

Anggota Uni Afrika

Saat ini, Uni Afrika memiliki 55 negara anggota, sebagai berikut.

Negara anggota Tanggal bergabung
Afrika Selatan 6 Juni 1994
Aljazair 25 Mei 1964
Angola 11 Februari 1979
Benin 25 Mei 1963
Botswana 31 Oktober 1966
Burkina Faso 25 Mei 1963
Burundi 25 Mei 1963
Chad 25 Mei 1963
Djibouti 27 Juni 1977
Eritrea 24 Mei 1993
Ethiopia 25 Mei 1963
Gabon 25 Mei 1963
Gambia Oktober 1965
Ghana 25 Mei 1963
Guinea Khatulistiwa 12 Oktober 1968
Guinea Bissau 19 November 1973
Kamerun 25 Mei 1963
Kenya 13 Desember 1963
Komoro 18 Juli 1975
Lesotho 31 Oktober 1966
Liberia 25 Mei 1963
Libya 25 Mei 1963
Madagaskar 25 Mei 1963
Malawi 13 Juli 1964
Mali 25 Mei 1963
Mauritania 25 Mei 1963
Mauritius Agustus 1968
Mesir 25 Mei 1963
Mozambik 18 Juli 1975
Namibia Juni 1990
Niger 25 Mei 1963
Nigeria 25 Mei 1963
Pantai Gading 25 Mei 1963
Republik Afrika Tengah

25 Mei 1963

Republik Demokratik Kongo 25 Mei 1963
Republik Kongo 25 Mei 1963
Republik Sahrawi (Sahara Barat) 22 Feb 1982
Rwanda 25 Mei 1963
Sao Tome and Principe 18 Juli 1975
Senegal 25 Mei 1963
Seychelles 29 Juni 1976
Sierra Leone 25 Mei 1963
Somalia 25 Mei 1963
Sudan 25 Mei 1963
Sudan Selatan 27 Juli 2001
Swaziland 24 September 1968
Tanjung Verde 18 Juli 1975
Tanzania 16 Januari 1964
Togo 25 Mei 1963
Tunisia 25 Mei 1963
Uganda 25 Mei 1963
Zambia 16 Desember 1964
Zimbabwe Juni 1980

Maroko dulunya sempat menjadi anggota pendahulu Uni Afrika, Organisasi Persatuan Afrika, tetapi menarik diri dari pada 1984.

Pada 23 September 2016, Maroko mengirimkan surat resmi untuk menjadi negara anggota Uni Afrika.

Mulai 30 Januari 2017, Maroko telah resmi menjadi negara anggota Uni Afrika.

Dengan diterimanya Maroko, jumlah anggota Uni Afrika saat ini menjadi 55 negara.

 

Referensi:

  • Yulianingsih, Wiwin dan Moch. Firdaus Sholihin. (2010). Hukum Organisasi Internasional. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com