Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ABDACOM: Latar Belakang, Tujuan, Anggota, Tugas, dan Kegagalan

Kompas.com - 25/03/2022, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - ABDACOM atau American-British-Dutch-Australian Command resmi dibentuk pada 15 Januari 1942 oleh negara-negara Sekutu.

Negara yang tergabung dalam ABDACOM adalah Amerika, Inggris (British), Belanda (Dutch), dan Australia.

Tujuan pembentukan ABDACOM adalah untuk menghadapi ekspansi Jepang ke Asia Tenggara selama Perang Pasifik dalam Perang Dunia II.

Sayangnya, komando yang dibentuk oleh Sekutu ini tidak mampu menahan Jepang dan dibubarkan hanya beberapa minggu setelah pembentukannya.

Baca juga: Langkah Sekutu Menghadapi Ekspansi Jepang ke Asia Tenggara

Latar belakang

Upaya untuk mengorganisir ABDACOM dimulai segera setelah perang antara Sekutu dan Jepang dimulai, pada 7 Desember 1941.

Setelah mengebom pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii, Jepang terus melakukan ekspansinya ke negara-negara Asia Tenggara, yang ketika itu menjadi koloni bangsa Eropa.

Awalnya, pasukan Kaigun (Angkatan Laut) dan Rikugun (Angkatan Darat) dari Jepang masuk ke Indonesia untuk menguasai Kalimantan dan Palembang.

Setelah kedua wilayah itu berhasil diambil alih, langkah Jepang menginvasi Pulau Jawa pun semakin terbuka lebar.

Untuk menghadapi ekspansi Jepang ke Pulau Jawa, Sekutu membentuk ABDACOM, yang terdiri dari negara Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Australia.

Komando gabungan ini bermarkas di Bandung, dengan Sir Archibald Wavell dipilih sebagai panglima ABDACOM.

Baca juga: Hisaichi Terauchi, Panglima Jepang Penakluk Asia Tenggara

Tugas ABDACOM

Tujuan dibentuknya ABDACOM adalah untuk menghalau ekspansi Jepang di Asia Tenggara.

ABDACOM diberi tugas mempertahankan kendali Sekutu atas Samudra Hindia dan beberapa wilayah di sekitarnya hingga Australia.

Dengan adanya ABDACOM, Sir Archibald Wavell memiliki kendali atas kekuatan yang besar dan tersebar di beberapa titik, mulai dari sebagian Myanmar, Papua Niugini, Filipina, dan Australia utara.

Baca juga: Apa Saja Propaganda yang Dilakukan Jepang di Indonesia?

ABDACOM dibubarkan

Sayangnya, ABDACOM tidak mampu bertahan lama. Gabungan pasukan dari beberapa negara yang tersebar di berbagai titik berjauhan, menjadi kelemahan ABDACOM.

Panglima ABDACOM kesulitan mengoordinasikan pasukan dari empat negara yang menggunakan peralatan berbeda dan tidak berlatih bersama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com