Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh-tokoh Pembaruan Islam di Turki

Kompas.com - 19/03/2022, 10:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kegencaran bangsa Eropa memperluas kekuasaannya hingga ke wilayah Asia menimbulkan kekhawatiran bagi orang-orang Turki.

Terlebih lagi, wilayah Turki, yang berada di benua Asia dan Eropa, berpeluang besar terancam kedudukannya.

Untuk memperkuat kembali peradaban Islam di Turki, sebagai upaya menggagalkan pengaruh Eropa, para pemikir dan penguasa di sana pun mencari cara untuk memajukan negerinya.

Para pemikir dan penguasa Islam di Turki pun mencoba segala cara demi mencapai kemajuan di bidang ilmu pengetehuan, politik, ekonomi, dan berbagai bidang lainnya.

Berikut ini beberapa sosok yang diakui sebagai tokoh pembaruan Islam di Turki.

Baca juga: Bukti Kejayaan Islam di Turki

Sultan Salim III

Sultan Salim III adalah pelopor pembaruan Islam di Turki Utsmani, yang memerintah antara 7 April 1789-29 Mei 1807.

Ada beberapa langkah yang diambi oleh Sultan Salim III dalam melakukan pembaruan Islam di Turki, yaitu:

  • Restrukturisasi pemerintahan
  • Rekrutmen pegawai secara profesional
  • Pendirian sekolah dan balai latihan
  • Menghilangkan hak istimewa militer Jeniseri

Dalam usaha pembaruannya, Sultan Salim III sempat mendapatkan tentangan dari pihak militer Jeniseri.

Para penentang Sultan Salim III beranggapan bahwa gerakan pembaruan yang dilakukan bertentangan dengan agama dan tradisi.

Baca juga: Suleiman I, Pembawa Kejayaan Kekaisaran Turki Usmani

Sultan Mahmud II

Tokoh pembaruan di Turki yang merupakan pelopor pembaru modernisasi adalah Sultan Mahmud II, penguasa Kesultanan Utsmaniyah antara 1808-1839.

Sultan Mahmud II mulai berkonsentrasi melakukan pembaruan di Turki setelah selesai bertempur melawan Rusia pada 1812.

Salah satu bentuk pembaruan yang dilakukannya dalam pemerintahan Islam Turki adalah pemisahan urusan pemerintahan dan urusan keagamaan.

Dalam hal ini, urusan keagamaan didasarkan pada syariat dan hukum agama, sedangkan urusan pemerintahan didasarkan pada undang-undang yang berlaku.

Ia pun disebut-sebut sebagai tokoh yang mengubah pemikiran tradisional menuju pemikiran lebih modern yang berorientasi ke Barat.

Pemikiran Sultan Mahmud II inilah yang kemudian menjadi cikal bakal pembaruan di Kesultanan Utsmaniyah pada abad ke-19 dan Republik Turki pada abad ke-20.

Baca juga: Kesultanan Utsmaniyah: Sejarah, Sultan, Kejayaan, dan Keruntuhan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com