Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan dan Kelemahan Teori Arus Balik

Kompas.com - 10/02/2022, 12:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terdapat beberapa teori yang menjelaskan masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia, salah satunya adalah Teori Arus Balik.

Teori Arus Balik yang dikemukakan oleh F.D.K Bosch mengemukakan bahwa proses masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia terjadi karena peran aktif yang dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri.

Masuknya agama Hindu disebarkan orang Indonesia sendiri yang telah berkunjung ke India merupakan Teori Arus Balik.

Dalam teori ini dijelaskan bahwa masyarakat Indonesia tidak hanya menerima pengetahuan agama Hindu dari orang-orang yang datang.

Akan tetapi, mereka juga aktif mengejar pengetahuan di tanah asal agama Hindu, yakni ke India.

Di pengembaraan, mereka mendirikan organisasi yang sering disebut sanggha. Setelah itu, mereka kembali ke Tanah Air untuk aktif membagikan agama dan kebudayaan Hindu kepada masyarakat.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Teori Brahmana

Teori Arus Balik di dukung dengan pendapat Van Leur, yang menyatakan bahwa orang-orang Nusantara memiliki peran dalam proses masuknya kebudayaan India.

Mereka yang penasaran dengan kebudayaan tersebut kemudian berhijrah dan menetap selama beberapa waktu di India dan kemudian kembali pulang ke Nusantara.

Seperti teori masuknya Hindu-Buddha lainnya, Teori Arus Balik juga memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan dan kelemahan Teori Arus Balik

Bukti dari Teori Arus Balik adalah ditemukannya Prasasti Nalanda yang menjelaskan pembangunan wihara untuk pelajar dari Kerajaan Sriwijaya di India.

Dari prasasti tersebut, diketahui bahwa pada masa Sriwijaya telah banyak pelajar dari Nusantara yang belajar ilmu agama Hindu-Buddha secara langsung ke India.

Baca juga: Kelebihan dan Kelemahan Teori Ksatria

Selain itu, tokoh Teori Arus Balik, F.D.K. Bosch melandasi pendapatnya dengan penemuan mengenai elemen-elemen kebudayaan India yang ada dalam budaya Indonesia.

Sesuai pendapatnya, pada era masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia, golongan cendekiawan dipanggil dengan sebutan "Clerk".

Di sisi lain, juga terdapat kelemahan Teori Arus Balik, yaitu para sejarawan berpendapat bahwa saat itu masyarakat Nusantara masih bersifat pasif.

Maka, kemungkinan bangsa Indonesia untuk belajar agama Hindu-Buddha langsung ke India dan menyebarkannya sangat diragukan.

 

Referensi:

  • Al Anshori, M. Junaedi. (2011). Sejarah Nasional Indonesia: Masa Prasejarah Sampai Masa Proklamasi Kemerdekaan. Jakarta: PT MAPAN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com