Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Selimbau: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Kompas.com - 03/01/2022, 08:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Selimbau adalah kerajaan kecil yang berdiri di Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Konon, pendiri kerajaan ini adalah seorang Suku Dayak bernama Guntur Baju Binduh atau Raja Abang Bhindu.

Mulanya, Kerajaan Selimbau bercorak Hindu. Baru pada masa raja ke-20, Islam ditetapkan sebagai agama resmi kerajaan setelah sultannya menjadi Muslim.

Sama dengan kebanyakan kerajaan di Kalimantan Barat, Selimbau juga terkena pengaruh Belanda.

Pengaruh tersebut semakin kuat seiring berjalannya waktu, hingga Belanda bebas melakukan campur tangan dalam urusan internal kerajaan.

Baca juga: Kerajaan Landak: Sejarah, Pendiri, Raja-raja, dan Keruntuhan

Sejarah awal

Kerajaan Selimbau didirikan oleh orang Dayak bernama Guntur Baju Binduh atau Raja Abang Bhindu, yang setelah menjadi raja bergelar Guntur Baju Bhindu Kilat Lambai Lalu.

Diperkirakan, Kerajaan Selimbau berdiri pada tahun 600, atau sekitar abad ke-7 Masehi.

Pada waktu didirikan, kerajaan ini masih bercorak Hindu. Namun, tidak banyak informasi yang diketahui selain itu.

Kerajaan Selimbau berubah menjadi kerajaan Islam pada masa pemerintahan raja yang ke-20, yakni Pangeran Muhammad Jalaludin yang bergelar Pangeran Suta Kusuma.

Pada masa ini, raja mengirim utusan ke Kerajaan Mempawah dan Pontianak. Berkat bantuan dari dua kerajaan ini, Selimbau semakin berkembang menjadi kerajaan yang kuat dan disegani.

Baca juga: Kerajaan Mempawah: Sejarah, Pendiri, Raja-raja, dan Keruntuhan

Masa kejayaan

Masa kejayaan Kerajaan Selimbau berlangsung pada abad ke-19, ketika diperintah oleh Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara.

Pasa periode ini, perdagangan dengan saudagar Muslim dari luar negeri berkembang pesat. Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara membangun Masjid Jami At-Taqwa, yang masih berdiri hingga saat ini.

Desain masjid dibuat oleh kerabat kerajaan, yaitu Pangeran Haji Surapati Nata Setia Wijaya dan Raden Prabu Hayat.

Banyak saudagar kaya dari Arab membantu mendirikan masjid ini untuk kepentingan umat muslim pada umumnya.

Di bawah kekuasaan Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara, Selimbau memperluas wilayahnya dengan menyerang ke Ketunggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com