Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumurun Private Museum Solo Pamerkan Sketsa S Sudjojono

Kompas.com - 28/08/2021, 09:43 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pameran Seni Rupa Mukti Negeriku, Perjuangan Sultan Agung melalui Goresan S Sudjojono dibuka pada Sabtu, (28/08/2021), secara virtual.

Acara Pameran Seni Rupa Mukti Negeriku ini dirancang oleh Iwan K Lukminto, selaku pemilik Museum Tumurun Solo dan Maya Sudjojono, putri dari S Sudjojono.

Pameran Mukti Negeriku sendiri akan berlangsung selama enam bulan ke depan, hingga 28 Februari 2022, dengan memamerkan sketsa dan lukisan Sultan Agung karya S Sudjojono. 

Iwan menjelaskan lukisan Sultan Agung dibuat Sudjojono dari tahun 1973 hingga 1974. 

"Bapak Sudjojono ini adalah seniman yang detail, pemikir, dan konseptual, maka dari itu beliau melakukan riset untuk Sultan Agung ini kurang lebih tiga bulan, di mana dilakukan di Jakarta, Solo, maupun di Belanda", kata Iwan dalam konferensi pers, Jumat (27/8/2021). 

Baca juga: Ibnu Sutowo, Direktur Pertama Pertamina

Ide penamaan pameran Mukti Negeriku didapatkan melalui sajak ciptaan S Sudjojono yang ia tulis untuk negeri Indonesia.

Sajak tersebut berjudul Kepadamu Indonesia yang ditulis sekitar tahun 80-an. 

Tangkapan layar Sajak Kepadamu Indonesia karya S SudjojonoPameran Mukti Negeriku Tangkapan layar Sajak Kepadamu Indonesia karya S Sudjojono

Baca juga: Benteng Marlborough: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Lukisan Sultan Agung yang dipamerkan di Museum Tumurun adalah hasil reproduksi.

Lukisan aslinya saat ini berada di Museum Sejarah Jakarta. Saat itu, karya lukisan Sultan Agung memang sudah dipesan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin untuk peresmian Museum Sejarah Jakarta pada 1974.

Karena faktor usia lukisan yang sudah cukup tua, lebih dari 48 tahun, maka diperlukan konservasi kembali.

"Bahkan, S Sudjojono juga sudah memprediksikan akan dilakukan konservasi ulang setiap 10 tahun, agar keindahan lukisan tetap terjaga," kata Maya Sudjojono. 

S Sudjono dikenal dengan lukisan apiknya mengenai perjuangan Sultan Agung. 

Ukuran lukisan Sultan Agung yang dipamerkan juga sangatlah besar, yaitu 3 x 10 meter.

Peresmian lukisan tersebut dilakukan pada 1974, dihadiri oleh Ratu Elizabeth dari Inggris yang saat itu juga sedang berkunjung ke Indonesia. 

Namun, sebelum Sudjojono mulai melukisnya, ia lebih dulu melakukan riset selama tiga bulan yang dilakukan di Jakarta, Solo, dan Belanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com