Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lempar Cakram: Sejarah dan Peraturan

Kompas.com - 28/03/2021, 12:40 WIB
Kevin Topan Kristianto,
Mochamad Sadheli

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Discus throw atau lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik lempar yang dikompetisikan.

Olahraga lempar cakram sering menjadi nomor lomba atletik, baik di dalam maupun luar negeri seperti di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, Asian Games dan Olimpiade.

Sama halnya dengan lempar lembing, lempar cakram adalah olahraga yang dilakukan dengan melempar cakram sejauh mungkin.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015, lempar cakram adalah sebuah olahraga atletik yang dilakukan dengan melempar benda seperti disk atau yang lebih dikenal sebagai cakram atau discus.

Baca juga: Cabang dan Macam-macam Nomor Olahraga Atletik

Sejarah Lempar Cakram dalam Atletik

Lempar cakram atau discus throw ternyata sudah ada sejak zaman Yunani Kuno.

Saat itu, lempar cakram termasuk dalam acara pentathlon (kompetisi olimpiade kuno yang menampilkan lima acara olahraga).

Lempar cakram mulai dikenal masyarakat Yunani Kuno, saat seorang penyair kuno bernama Homer, menyebutkan discus throw atau lempar cakram dalam dua tulisannya, yakni Iliad dan Odyssey.

Olahraga lempar cakram pertama kali dikompetisikan pada 1896 di Athena, pada acara Olympic Games.

Baca juga: Atletik: Sejarah, Cabang-cabang, dan Tokoh di Era Modern

Awalnya para atlet melempar piringan cakram dari sebuah landasan yang dibuat miring, dengan menggunakan gaya yang cukup berlebihan.

Pada 1912, landasan yang digunakan para atlet lempar cakram berubah menjadi lingkaran dengan diameter 7 kaki atau 2,13 meter.

Seiring dengan perkembangannya, ukuran diameter lingkaran diubah menjadi 2,5 meter.

Dikutip dari World Athletics, kompetisi lempar cakram atau discus throw awalnya hanya memiliki satu kategori pemain, yakni putra.

Pada 1928, Olympic Games di Amsterdam, Belanda, kategori putri untuk kompetisi lempar cakram mulai diselenggarakan.

Baca juga: Olimpiade Tokyo, Ambisi Mo Farah Mempertahankan Gelar Atletik

Peraturan lempar cakram dalam perlombaan

Lempar cakram memiliki beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh para atletnya.

Apa saja peraturan dalam lempar cakram?

Dikutip dari situs Tutorials Point, berikut peraturan perlombaan lempar cakram yang harus dipahami atau dipatuhi atlet:

  1. Cakram hanya dapat dilempar oleh seorang atlet jika ia berdiri di dalam lingkaran yang berdiameter 2,5 meter.
  2. Selama melakukan lemparan, para atlet dilarang menyentuh bagian atas pelek. Namun, mereka bisa menyentuh bagian dalam pelek.
  3. Seorang atlet tidak bisa menyentuh tanah di luar lingkaran.
  4. Jika atlet meninggalkan lingkaran sebelum lemparan cakram ke tanah, maka lemparan tersebut akan dianggap sebagai lemparan kotor.
  5. Pada ajang Olimpiade, setiap atlet diberikan delapan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya.
  6. Ada batasan tertentu perihal pendaratan cakram. Jika cakram mendarat di luar zona yang ditentukan maka lemparan itu dianggap tidak sah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekap Hasil Singapore Open 2024: Gregoria ke 16 Besar, Ahsan/Hendra Tersingkir

Rekap Hasil Singapore Open 2024: Gregoria ke 16 Besar, Ahsan/Hendra Tersingkir

Badminton
STY Minta Timnas Indonesia Dikawal Ketat, Singgung Kenyamanan Pemain

STY Minta Timnas Indonesia Dikawal Ketat, Singgung Kenyamanan Pemain

Timnas Indonesia
Hasil Singapore Open 2024: Fikri/Bagas ke 16 Besar, Sengit Lawan The Daddies

Hasil Singapore Open 2024: Fikri/Bagas ke 16 Besar, Sengit Lawan The Daddies

Badminton
Ukir Sejarah Baru di Al Nassr, Ronaldo Sebut Rekor yang Memilihnya

Ukir Sejarah Baru di Al Nassr, Ronaldo Sebut Rekor yang Memilihnya

Liga Lain
STY Sebut Jay Idzes Absen Lawan Irak, 4 Pemain Belum Gabung Latihan Timnas Indonesia

STY Sebut Jay Idzes Absen Lawan Irak, 4 Pemain Belum Gabung Latihan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Punya Kualitas Standar Internasional, Le Minerale Siap Penuhi Kebutuhan Mineral Atlet Kelas Dunia di Indonesia Open 2024

Punya Kualitas Standar Internasional, Le Minerale Siap Penuhi Kebutuhan Mineral Atlet Kelas Dunia di Indonesia Open 2024

Badminton
Saat Shin Tae-yong Jadi “Kucing” di Latihan Timnas Indonesia…

Saat Shin Tae-yong Jadi “Kucing” di Latihan Timnas Indonesia…

Timnas Indonesia
Selangkah Lagi Achmad Jufriyanto Raih Gelar Kedua bersama Persib

Selangkah Lagi Achmad Jufriyanto Raih Gelar Kedua bersama Persib

Liga Indonesia
Madura United Vs Persib, Kondisi Kini Hugo Gomes Jelang Final Leg 2

Madura United Vs Persib, Kondisi Kini Hugo Gomes Jelang Final Leg 2

Liga Indonesia
Senjata Rahasia Ancelotti di Balik Real Madrid ke Final Liga Champions

Senjata Rahasia Ancelotti di Balik Real Madrid ke Final Liga Champions

Liga Champions
Shin Tae-yong soal Tak Panggil Elkan Baggott ke Timnas: Tanya Saja ke Dia

Shin Tae-yong soal Tak Panggil Elkan Baggott ke Timnas: Tanya Saja ke Dia

Timnas Indonesia
Alasan Van Dijk Antusias Nantikan Kedatangan Arne Slot di Liverpool

Alasan Van Dijk Antusias Nantikan Kedatangan Arne Slot di Liverpool

Liga Inggris
Harga Tiket Madura United Vs Persib, Suporter Tamu Dilarang Hadir

Harga Tiket Madura United Vs Persib, Suporter Tamu Dilarang Hadir

Liga Indonesia
Singapore Open 2024: Gregoria Tampil Nyaman, Tenang, dan Diuntungkan

Singapore Open 2024: Gregoria Tampil Nyaman, Tenang, dan Diuntungkan

Badminton
Hasil Singapore Open 2024: Sempat Dikte Lawan, Leo/Daniel Kalah

Hasil Singapore Open 2024: Sempat Dikte Lawan, Leo/Daniel Kalah

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com