Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Valentino Rossi soal Masa Kejayaan: Ketika Dibilang Gila dan Bodoh

Kompas.com - 07/12/2020, 19:40 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

Sumber MotoGP

KOMPAS.com - Nama Valentino Rossi selalu melekat dalam dunia balap MotoGP, setidaknya dalam dua dekade terakhir.

Valentino Rossi mencatatkan namanya sebagai peraih sembilan gelar juara dunia, tujuh di antaranya di kelas premier. Sementara dua lainnya yakni di kelas 250 cc dan 125 cc.

Tak ayal jika Rossi merupakan ikon dari ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.

Selama berkarier di MotoGP, rider berjuluk The Doctor itu pindah-pindah dari tim ke tim lainnya.

Dia mengawali kariernya bersama Honda pada tahun 2000 hingga 2003. Setelah itu, dia dengan keputusan gila memilih "berkhianat" ke Yamaha pada tahun 2004.

Baca juga: Eks Manajer Valentino Rossi: Marc Marquez Tak Akan Membalap pada MotoGP 2021

Padahal, Rossi bersama Honda saat itu dalam masa emas dalam kariernya.

Rossi meraih gelar juara dunia kelas premier untuk kali pertama pada tahun 2001 hingga 2003 secara beruntun di bawah naungan tim Honda saat itu.

Namun, tiga gelar juara dunia kelas premier itu tidak membuat keputusannya berubah. Dia tetap pindah ke Yamaha pada tahun 2004.

Di balik kepindahan ini tak lepas dari manajer hebat yang saat ini membawa Suzuki berjaya, Davide Brivio.

Kepindahannya ke Yamaha menjadi buah bibir karena pada saat itu mereka merupakan tim yang tidak lebih baik dari Repsol Honda baik dari sisi teknis maupun non-teknis.

Baca juga: Luca Marini: Saya Tak Sakit Hati Dipanggil Adik Valentino Rossi, tapi...

Kondisi itu tentu disadari sepenuhnya oleh Valentino Rossi, jika pindah ke Yamaha akan membuatnya sedikit bekerja lebih keras untuk bisa menjadi juara dunia lagi.

Namun rupanya, "pengkhianatan" Rossi berbuah manis. Dia mampu meraih empat gelar juara dunia, yakni 2004, 2005, 2008, dan 2009, bersama Yamaha dan di bawah arahan Davide Brivio.

Bagi Rossi, kepindahan tersebut menjadi masa emas yang tak bisa dia lupakan seumur hidupnya.

Kritikan pedas ditambah sebutan bodoh dan gila yang mengarah kepadanya waktu itu dia ubah menjadi masa keemasan.

Baca juga: Valentino Rossi Bukan Orang Istimewa di Petronas Yamaha SRT

Rossi dengan berani menyebut momen tersebut sebagai masa masterpiece atau kejayaan dalam kariernya.

"Bagi saya, salah satu momen yang terbaik adalah kemenangan bersama Yamaha di Sirkuit Welkom pada 2004," kata Rossi dalam video unggahan MotoGP.

"Momen itu sangat sangat spesial bagi saya karena ketika saya pindah ke Yamaha, banyak orang menyebut saya orang gila dan pria bodoh," ujar dia sembari tertawa.

"Orang-orang mengatakan saya tidak bisa bersinar bersama Yamaha tetapi itu tidak di balapan pertama saya."

"Itulah masa masterpiece saya. Sampai sekarang," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak Pertama Persib Vs Bali United, Ciro-Febri Bawa Maung Unggul 2-0

Babak Pertama Persib Vs Bali United, Ciro-Febri Bawa Maung Unggul 2-0

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Gol Febri Hariyadi Bikin Maung Bandung Unggul 2-0

LIVE Persib Vs Bali United, Gol Febri Hariyadi Bikin Maung Bandung Unggul 2-0

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Ciro Cetak Gol, Persib Unggul 1-0

LIVE Persib Vs Bali United, Ciro Cetak Gol, Persib Unggul 1-0

Liga Indonesia
Momen Pochettino Merasa Bakal Dipecat Saat di Chelsea

Momen Pochettino Merasa Bakal Dipecat Saat di Chelsea

Liga Inggris
LIVE Persib Vs Bali United, Aksi Heroik Kevin Mendoza Gagalkan Tendangan Ricky Fajrin

LIVE Persib Vs Bali United, Aksi Heroik Kevin Mendoza Gagalkan Tendangan Ricky Fajrin

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Febri Hariyadi Diganjar Kartu Kuning

LIVE Persib Vs Bali United, Febri Hariyadi Diganjar Kartu Kuning

Liga Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Rinov/Pitha Gugur, Febriana/Amalia Lolos ke Final

Hasil Thailand Open 2024: Rinov/Pitha Gugur, Febriana/Amalia Lolos ke Final

Badminton
Si Jalak Harupat Masih Harus Gunakan VAR Mobile, Belum Bisa Permanen

Si Jalak Harupat Masih Harus Gunakan VAR Mobile, Belum Bisa Permanen

Liga Indonesia
Arne Slot Pastikan Jadi Pengganti Juergen Klopp di Liverpool

Arne Slot Pastikan Jadi Pengganti Juergen Klopp di Liverpool

Liga Inggris
Phil Foden Terpilih Jadi Pemain Terbaik Premier League 2023-2024

Phil Foden Terpilih Jadi Pemain Terbaik Premier League 2023-2024

Liga Inggris
Tiga Fakta Persib Bandung Vs Bali United: Rekor Bagus Serdadu Tridatu

Tiga Fakta Persib Bandung Vs Bali United: Rekor Bagus Serdadu Tridatu

Liga Indonesia
Serbet Kontrak Pertama Lionel Messi di Barcelona Terjual Rp 15,4 Miliar

Serbet Kontrak Pertama Lionel Messi di Barcelona Terjual Rp 15,4 Miliar

Liga Spanyol
Detail Kontrak Thaigo Motta Bersama Juventus

Detail Kontrak Thaigo Motta Bersama Juventus

Liga Italia
Kompetisi Esport Honor Of Kings Invitational Season 2 SEA Qualifier Segera Dimulai, Tim Indonesia Bersiap

Kompetisi Esport Honor Of Kings Invitational Season 2 SEA Qualifier Segera Dimulai, Tim Indonesia Bersiap

Sports
Legenda MU Ryan Giggs Beri Nasihat kepada Pemain Muda di Indonesia

Legenda MU Ryan Giggs Beri Nasihat kepada Pemain Muda di Indonesia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com