Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Valentino Rossi soal Masa Kejayaan: Ketika Dibilang Gila dan Bodoh

KOMPAS.com - Nama Valentino Rossi selalu melekat dalam dunia balap MotoGP, setidaknya dalam dua dekade terakhir.

Valentino Rossi mencatatkan namanya sebagai peraih sembilan gelar juara dunia, tujuh di antaranya di kelas premier. Sementara dua lainnya yakni di kelas 250 cc dan 125 cc.

Tak ayal jika Rossi merupakan ikon dari ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.

Selama berkarier di MotoGP, rider berjuluk The Doctor itu pindah-pindah dari tim ke tim lainnya.

Dia mengawali kariernya bersama Honda pada tahun 2000 hingga 2003. Setelah itu, dia dengan keputusan gila memilih "berkhianat" ke Yamaha pada tahun 2004.

Padahal, Rossi bersama Honda saat itu dalam masa emas dalam kariernya.

Rossi meraih gelar juara dunia kelas premier untuk kali pertama pada tahun 2001 hingga 2003 secara beruntun di bawah naungan tim Honda saat itu.

Namun, tiga gelar juara dunia kelas premier itu tidak membuat keputusannya berubah. Dia tetap pindah ke Yamaha pada tahun 2004.

Di balik kepindahan ini tak lepas dari manajer hebat yang saat ini membawa Suzuki berjaya, Davide Brivio.

Kepindahannya ke Yamaha menjadi buah bibir karena pada saat itu mereka merupakan tim yang tidak lebih baik dari Repsol Honda baik dari sisi teknis maupun non-teknis.

Kondisi itu tentu disadari sepenuhnya oleh Valentino Rossi, jika pindah ke Yamaha akan membuatnya sedikit bekerja lebih keras untuk bisa menjadi juara dunia lagi.

Namun rupanya, "pengkhianatan" Rossi berbuah manis. Dia mampu meraih empat gelar juara dunia, yakni 2004, 2005, 2008, dan 2009, bersama Yamaha dan di bawah arahan Davide Brivio.

Bagi Rossi, kepindahan tersebut menjadi masa emas yang tak bisa dia lupakan seumur hidupnya.

Kritikan pedas ditambah sebutan bodoh dan gila yang mengarah kepadanya waktu itu dia ubah menjadi masa keemasan.

Rossi dengan berani menyebut momen tersebut sebagai masa masterpiece atau kejayaan dalam kariernya.

"Bagi saya, salah satu momen yang terbaik adalah kemenangan bersama Yamaha di Sirkuit Welkom pada 2004," kata Rossi dalam video unggahan MotoGP.

"Momen itu sangat sangat spesial bagi saya karena ketika saya pindah ke Yamaha, banyak orang menyebut saya orang gila dan pria bodoh," ujar dia sembari tertawa.

"Orang-orang mengatakan saya tidak bisa bersinar bersama Yamaha tetapi itu tidak di balapan pertama saya."

"Itulah masa masterpiece saya. Sampai sekarang," tegas dia.

https://www.kompas.com/sports/read/2020/12/07/19400068/valentino-rossi-soal-masa-kejayaan--ketika-dibilang-gila-dan-bodoh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke