Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara menggunakan Psikologi Warna dalam Pemasaran?

Kompas.com - 22/02/2024, 22:00 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Sumber WordStream

KOMPAS.com - Warna memiliki kekuatan besar dalam memengaruhi persepsi dan emosi seseorang.

Dalam dunia pemasaran, penggunaan warna yang tepat dapat menjadi alat yang efektif untuk menarik perhatian pelanggan, membangun merek yang kuat, dan memengaruhi keputusan pembelian.

Apa itu psikologi warna?

Psikologi warna adalah studi tentang bagaimana warna mempengaruhi perilaku dan emosi manusia.

Warna memiliki kemampuan untuk memicu emosi dan asosiasi tertentu pada individu. Misalnya, warna biru sering dikaitkan dengan kedamaian dan kepercayaan, sementara merah sering dikaitkan dengan energi dan kegembiraan.

Memahami psikologi warna adalah kunci untuk menggunakan warna dengan tepat dalam pemasaran.

Baca juga: Cara Membuat Warna Sekunder

Cara menggunakan psikologi warna dalam pemasaran

Tujuan pemasaran yang efektif adalah untuk menciptakan koneksi instan dengan audiens dan mulai membangun kesadaran merek dan loyalitas sejak awal.

Psikologi warna memainkan peran besar dalam mencapai hal ini. Berikut merupakan beberapa cara menggunakan psikologi warna dalam pemasaran:

1. Pelajari dasar-dasar psikologi warna

Memahami dasar-dasar psikologi warna memudahkan Anda dalam menggunakan psikologi warna dalam strategi pemasaran. 

Beberapa arti warna dalam psikologi yang dapat dipertimbangkan dalam kegiatan pemasaran:

  • Merah: Kegembiraan, gairah, kemarahan, bahaya, tindakan, kecemasan, dan kekuatan.
  • Oranye: main-main, keramahan, kreativitas, kehangatan, dan antusiasme.
  • Kuning: Kebahagiaan, optimisme, peringatan, kegembiraan, orisinalitas, dan antusiasme.
  • Hijau: Pemuda, semangat, semangat, alam, pertumbuhan, dan stabilitas.
  • Biru: Tenang, stabilitas, kedalaman, kedamaian, dan kepercayaan.
  • Ungu: Royalti, kemewahan, romansa, introspeksi, dan tenang.

Baca juga: Ternyata, Ini Arti Warna Biru di Kamar Mandi Menurut Fengsui

2. Mulailah dengan emosi terlebih dahulu

Saat Anda mempertimbangkan ulang warna merek Anda atau memilih palet untuk iklan baru, pikirkan tentang emosi yang ingin Anda timbulkan pada audiens.

Apakah Anda ingin mereka merasa takut, penasaran, atau percaya? Dengan menggunakan contoh teks iklan yang mengandung emosi, Anda dapat mendapatkan inspirasi yang lebih baik.

Setelah Anda mengetahui hasil yang diinginkan, pastikan untuk memilih warna yang tepat.

3. Dapatkan inspirasi dari merek lain

Untuk memahami psikologi warna dengan lebih baik, perhatikanlah iklan, situs web, serta branding merek lain dan amati bagaimana penggunaan warna memengaruhi perasaan Anda.

Baca juga: Kompetitor adalah Saingan Bisnis, Apa Saja Jenisnya?

4. Tetap konsisten dengan branding Anda

Jika audiens Anda mengingat merek Anda dengan warnanya, maka Anda ingin memastikannya sama dan ada di mana-mana.

Itulah mengapa menjaga warna harus konsisten dengan branding Anda adalah yang terpenting.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com