Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Kepemimpinan Demokratis: Pengertian dan Ciri-ciri

Kompas.com - 18/11/2023, 10:30 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perkembangan situasi dan kondisi di lingkungan organisasi memunculkan macam-macam gaya kepemimpinan, salah satunya gaya kepemimpinan demokratis.

Gaya kepemimpinan demokratis kerap ditunjukkan oleh pemimpin yang membiarkan bawahannya berpartisipasi dalam mengambil keputusan.

Pengertian gaya kepemimpinan demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan memengaruhi orang lain supaya bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara pemimpin dan bawahan sama-sama menentukan dan melakukan kegiatan bersama.

Gaya kepemimpinan demokratis juga dapat disebut gaya kepemimpinan yang terpusat pada anak buah, kepemimpinan dengan kesederajatan, kepemimpinan konsultatif dan partisipatif.

Pemimpin berkonsultasi dan bernegosiasi dengan bawahannya untuk merumuskan tindakan hasil keputusan bersama.

Baca juga: Gaya Kepemimpinan: Definisi dan Jenisnya

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan yang memberikan wewenang secara luas kepada anggotanya. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan anggota sebagai suatu tim yang utuh.

Gaya kepemimpinan demokratis menggambarkan pemimpin yang cenderung melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong parsipasi dalam menentukan metode dan tujuan kerja.

Gaya ini juga menggunakan umpan balik sebagai upaya mendidik bawahannya.

Gaya kepemimpinan demokratis menghargai potensi yang dimiliki setiap individu dan bersedia mendengarkan bawahannya.

Baca juga: Mengenal Gaya Kepemimpinan Menurut Fiedler

Ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:

  • Wewenang pemimpin tidak mutlak
  • Pemimpin bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahannya.
  • Keputusan dan kebijakan dibuat oleh pemimpin dan bawahan secara bersama-sama.
  • Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan para bawahan dilakukan secara wajar.
  • Prakarsa dapat datang dari pimpinan ataupun bawahan.
  • Komunikasi berlangsung secara timbal balik atau dua arah, baik yang terjadi antara pemimpin dengan bawahan ataupun sesama bawahan.
  • Terdapat banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran atau pendapat.
  • Tugas-tugas yang diberikan kepada bawahan lebih bersifat permintaan daripada instruksi.
  • Pemimpin lebih memperhatikan sikap dan tindakannya, serta adanya rasa saling percaya dan menghormati.

Baca juga: Ciri-Ciri Kepemimpinan yang Baik dan Kurang Baik

 

Referensi:

  • Atlantika, Y. N., Salfarini, E. M. & Beni, S. (2023). Manajemen Kepemimpinan (Peran Gaya Kepemimpinan di Daerah Perbatasan). Uwais Inspirasi Indonesia.
  • Prasetyo, F. I., Subroto, S. & Jalil, M. (2023). Manajemen Sumber Daya Manusia: Pendekatan Secara Human Capital Management dalam Dunia Kerja. Penerbit NEM.
  • Dilapanga, A. R. & Mantiri, J. (2021). Perilaku Organisasi. Deepublish.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com