Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian dan Tujuan Komunikasi Risiko

Kompas.com - 18/11/2023, 08:30 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pada dasarnya, komunikasi risiko terdiri dari dua kata yaitu komunikasi dan risiko.

Secara umum, komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi antara sumber dan penerima pesan yang bertujuan memberitahu tentang sesuatu dan/atau memengaruhi pihak penerima pesan.

Definisi risiko adalah hasil dari ketidakpastian, baik berupa peluang dan ancaman positif atau negatif dari suatu tindakan dan kejadian.

Baca juga: Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Gempa Bumi

Komunikasi risiko dapat diartikan sebagai saling bertukar informasi antara perorangan atau kelompok untuk memberi pengetahuan, sikap, tanggapan, dan tingkah laku yang berhubungan dengan risiko.

Komunikasi risiko adalah pertukaran informasi dan pandangan tentang risiko serta faktor yang berhubungan dengan risiko di antara para pengkaji risiko, manajer risiko, konsumen, dan pihak lainnya yang mempunyai kepentingan.

Komunikasi risiko menjadi salah satu bagian dari rangkaian proses meminimalkan risiko.

Fungsi komunikasi risiko adalah mengelola informasi mengenai kondisi bahaya dan dampaknya yang akan disebarkan kepada berbagai pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat yang terdampak.

Baca juga: Unsur-unsur Mengurangi Risiko dalam Usaha

Tujuan komunikasi risiko

Tujuan komunikasi risiko tak hanya terbatas pada meningkatkan pengetahuan, pengenalan, dan kesadaran risiko, namun juga menunjukkan sikap kesiapsiagaan dan bagaimana bertindak ketika terjadi bencana.

Komunikasi risiko bertujuan sebagai berikut:

  • Meningkatkan pemahaman serta kesadaran mengenai berbagai persoalan spesifik yang harus dipecahkan oleh pihak-pihak yang terlibat.
  • Meningkatkan konsistensi dan keterbukaan dalam pengambilan keputusan.
  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses analisis risiko.
  • Memberikan landasan yang aman dan mudah dipahami.
  • Memberikan kontribusi pada pengembangan dan penyampaian program informasi dan pendidikan yang efektif.
  • Meningkatkan keterlibatan dari berbagai pihak.
  • Menjaga kepercayaan dan keyakinan masyarakat.

Selain itu, tujuan komunikasi risiko dalam pengelolaan bencana yaitu:

  • Meningkatkan tingkat kesadaran dan pemahaman mengenai bahaya kepada semua pihak.
  • Meningkatkan perilaku untuk menanggulangi bencana (protective behavior).
  • Membangun hubungan yang kuat, rasa saling percaya, dan kerjasama antara berbagai pihak dalam rangka mengelola bahaya.
  • Memberikan pemahaman mengenai proses dan mekanisme pengambilan kebijakan tentang komunikasi risiko.
  • Mempromosikan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dalam proses komunikasi risiko.
  • Pertukaran informasi, pengetahuan, perilaku, praktik-praktik, dan persepsi terhadap bencana bagi yang terlibat.

Baca juga: Dampak Bencana Alam terhadap Kehidupan Manusia

 

Referensi:

  • Adiyoso, W. (2018). Manajemen Bencana: Pengantar & Isu-isu Strategis. Bumi Aksara.
  • Tamitiadini, D. & Pradheksa, P. Y. (2022). Dasar-dasar Komunikasi Risiko. Universitas Brawijaya Press.
  • Sulistyo, B., Lestari, F. & Irwanti, M. (2023). Komunikasi Risiko dan Promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Jejak Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com