Apakah Teknologi Harus Menggunakan Listrik?

KOMPAS.com - Teknologi sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Baik disadari maupun tidak, peran teknologi sangat nyata bagi manusia.

Muncul pendapat bahwa teknologi harus menggunakan listrik. Karena menurut beberapa orang, tanpa listrik, teknologi tidak akan bisa dijalankan.

Apakah teknologi harus menggunakan listrik?

Teknologi dan listrik

Dilansir dari buku Teknologi Pengajaran (2022) karya Herman dkk, teknologi adalah proses meningkatkan nilai tambah untuk menghasilkan suatu produk.

Teknologi adalah penerapan sistematis dari ilmu pengetahuan. Teknologi merupakan sisi praktis dari ilmu yang dipelajari manusia.

Baca juga: Keunggulan juga Kelemahan Teknologi Konvensional dan Teknologi Modern

Menurut Ririn Setyorini, dkk dalam buku Teknologi Pendidikan (2021), teknologi berkembang seiring kemajuan zaman.

Dengan teknologi, manusia bisa mengendalikan atau mengubah banyak hal di sekitar mereka. Teknologi juga membantu manusia lebih ahli dalam menggunakan suatu alat.

Terkait hal ini, apakah teknologi harus menggunakan listrik?

Dikutip dari situs Coin Telegraph, sejatinya, teknologi tidak harus menggunakan listrik.

Ada beberapa teknologi yang membutuhkan listrik. Namun, ada pula teknologi yang bisa dijalankan tanpa listrik.

Contoh teknologi yang membutuhkan listrik, antara lain AC, lampu, air cooler, panci listrik, komputer, rice cooker, dan kipas angin.

Sedangkan contoh teknologi yang tidak membutuhkan listrik, yakni jam tangan mekanik, pembangkit listrik tenaga surya, sepeda, kalkulator tenaga surya, dan panel surya.

Baca juga: Dampak Kemajuan Teknologi di Bidang Sosial dan Budaya

Jadi, apakah teknologi harus menggunakan listrik?

Jawabannya tidak. Sebab, ada teknologi yang bisa dijalankan tanpa listrik, seperti sepeda dan kalkulator. Namun, ada juga yang membutuhkan listrik, seperti lampu dan kulkas.