Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Model Komunikasi Transaksional

Kompas.com - 09/11/2023, 05:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Para ahli komunikasi menciptakan model-model atau representasi sederhana dari hubungan-hubungan kompleks antara elemen-elemen pada proses komunikasi yang mempermudah kita untuk memahaminya.

Meskipun terdapat berbagai model komunikasi, di sini kita akan membahas salah satu model yang cukup terkenal yaitu model komunikasi transaksional.

Model komunikasi transaksional

Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun pada tahun 1970.

Model komunikasi transaksional atau transactional model of communication menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung dengan terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.

Komunikasi bersifat transaksional mengandung arti bahwa proses tersebut kooperatif, baik pengirim maupun penerima sama-sama bertanggung jawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.

Baca juga: Model Komunikasi Stimulus-Respons (SR)

Model transaksional menuntut kita untuk sadar akan pengaruh suatu pesan terhadap pesan lainnya.

Karena suatu pesan dibangun dari pesan sebelumnya, maka akan ada ketergantungan antara masing-masing komponen komunikasi. Perubahan pada suatu komponen akan turut mengubah komponen yang lainnya.

Model transaksional berasumsi bahwa ketika kita secara terus-menerus mengirim dan menerima pesan, maka kita akan berurusan baik dengan elemen verbal ataupun nonverbal dari pesan tersebut.

Dengan kata lain, para komunikator menegoisasikan maknanya.

Sebagai contoh, saat seorang teman menanyakan latar belakang keluarga kita, kita mungkin akan menggunakan istilah yang tidak dimengerti olehnya. Kemudian, ia mungkin akan menunjukkan ketidakpahamannya dengan mengerutkan dahinya.

Menanggapi hal tersebut, kemungkinan besar kita akan menjelaskan perihal istilah yang tadi kita gunakan dan melanjutkan pembicaraan.

Contoh di atas menggarisbawahi suatu tingkatan di mana dua orang terlibat secara aktif dalam sebuah peristiwa komunikasi. Pesan nonverbal sama pentingnya dengan pesan verbal dalam proses transaksional.

Model komunikasi transaksional menekankan semua tingkah laku adalah komunikatif. Model ini mengaitkan komunikasi dengan konteks sosial, budaya, dan hubungan.

Model komunikasi transaksional melukiskan bahwa ketika kita berkomunikasi bukan hanya sebagai tempat untuk bertukar pesan, tetapi juga untuk membangun hubungan.

Baca juga: Apa itu Model Komunikasi Satu Tahap?

Perbedaannya dengan model interaksional

Seperti model interaksional yang terdapat bidang pengalaman, pada model transaksional juga terdapat bidang pengalaman, tetapi terjadi perpotongan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com