KOMPAS.com – Jika kita membicarakan mengenai pengetahuan yang sistematis, pasti kita akan menemukan kejelasan mengenai obyeknya.
Obyek adalah sesuatu yang menjadi bahan kajian dari suatu penelaahan atau penelitian mengenai pengetahuan.
Setiap ilmu memiliki obyek material dan obyek formalnya masing-masing. Hal tersebut juga berlaku pada filsafat. Isi filsafat ditentukan oleh obyek yang dipikirkan.
Seringkali orang mengatakan bahwa salah satu hal yang membedakan antara ilmu empiris dengan filsafat ada pada obyeknya.
Baca juga: 10 Pengertian Filsafat Menurut Ahli
Jelaskan obyek material dan obyek formal dalam filsafat!
Salah satu obyek filsafat yaitu obyek material. Obyek material filsafat terdiri atas segala sesuatu yang ada.
Cakupan obyek material filsafat adalah segala hal, baik hal-hal yang konkret atau nyata maupun hal yang tidak tampak atau abstrak.
Di sini kita bisa membandingkan antara filsafat dengan ilmu empiris dan ilmu agama.
Obyek ilmu empiris hanya manusia dan alam. Ilmu empiris tidak mempermasalahkan atau mengkaji mengenai Tuhan.
Di sisi lain, ilmu-ilmu agama (teologi) sebagian besar isinya membahas kajian tentang ketuhanan ditinjau dari perspektif dan interpretasi manusia.
Ilmu filsafat mengkaji tentang alam, manusia, serta Tuhan.
Sepanjang sejarah filsafat, kajian tentang alam berada pada urutan pertama, yang kemudian disusul kajian mengenai manusia dan Tuhan.
Pada abad pertengahan di Eropa saat filsafat menjadi abdi teologi, banyak bermunculan kajian filsafat mengenai Tuhan.
Setelah memasuki zaman modern, fokus kajian filsafat adalah manusia.
Baca juga: 5 Obyek Material Geografi dan Penjelasannya
Obyek formal filsafat adalah dari sudut pandang hakikatnya.