Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Obyek Filsafat: Material dan Formal

Kompas.com - 20/10/2023, 03:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jika kita membicarakan mengenai pengetahuan yang sistematis, pasti kita akan menemukan kejelasan mengenai obyeknya.

Obyek adalah sesuatu yang menjadi bahan kajian dari suatu penelaahan atau penelitian mengenai pengetahuan.

Setiap ilmu memiliki obyek material dan obyek formalnya masing-masing. Hal tersebut juga berlaku pada filsafat. Isi filsafat ditentukan oleh obyek yang dipikirkan.

Seringkali orang mengatakan bahwa salah satu hal yang membedakan antara ilmu empiris dengan filsafat ada pada obyeknya.

Baca juga: 10 Pengertian Filsafat Menurut Ahli

Jelaskan obyek material dan obyek formal dalam filsafat!

Obyek material filsafat

Salah satu obyek filsafat yaitu obyek material. Obyek material filsafat terdiri atas segala sesuatu yang ada.

Cakupan obyek material filsafat adalah segala hal, baik hal-hal yang konkret atau nyata maupun hal yang tidak tampak atau abstrak.

Di sini kita bisa membandingkan antara filsafat dengan ilmu empiris dan ilmu agama.

Obyek ilmu empiris hanya manusia dan alam. Ilmu empiris tidak mempermasalahkan atau mengkaji mengenai Tuhan.

Di sisi lain, ilmu-ilmu agama (teologi) sebagian besar isinya membahas kajian tentang ketuhanan ditinjau dari perspektif dan interpretasi manusia.

Ilmu filsafat mengkaji tentang alam, manusia, serta Tuhan.

Sepanjang sejarah filsafat, kajian tentang alam berada pada urutan pertama, yang kemudian disusul kajian mengenai manusia dan Tuhan.

Pada abad pertengahan di Eropa saat filsafat menjadi abdi teologi, banyak bermunculan kajian filsafat mengenai Tuhan.

Setelah memasuki zaman modern, fokus kajian filsafat adalah manusia.

Baca juga: 5 Obyek Material Geografi dan Penjelasannya

Obyek formal filsafat

Obyek formal filsafat adalah dari sudut pandang hakikatnya.

Obyek formal filsafat juga merupakan sudut pandang yang menyeluruh, sehingga mampu mencapai hakikat dari obyek materialnya.

Filsafat berusaha untuk mengkaji hakikat dari segala sesuatu. Hakikat adalah kebenaran yang sesungguhnya dan esensial, bukan bersifat kebetulan.

Sebagai contoh, manusia sebagai obyek kajian ilmu dapat dikaji dari berbagai sudut pandang. Sudut pandang ilmu psikologi meninjau manusia dari sisi kejiwaannya. Sudut pandang ilmu sosiologi mengkaji manusia dari sudut interaksinya dalam hidup bermasyarakat.

Sudut pandang ilmu ekonomi meninjau manusia dari perilakunya dalam memenuhi kebutuhan hidup yang cenderung tidak terbatas dengan dihadapkan benda-benda yang terbatas.

Manusia juga dapat dibahas dari sudut pandang yang hakiki. Sudut pandang inilah yang merupakan sudut pandang filsafat.

Sebuah pertanyaan yang mendasar ialah “Siapakah sebenarnya manusia?”. Pertanyaan ini mempunyai berbagai macam jawaban. Salah satu jawaban yang terkenal yaitu manusia adalah hewan berpikir (animal rationale), pendapat ini dikemukakan oleh Aristoteles.

Baca juga: Obyek Formal Sosiologi: Pengertian dan Contohnya

 

Referensi:

  • Rukiyawati & Purwastuti, L. A. (2015). Mengenal Pendidikan Filsafat. Yogyakarta: UNY Press.
  • Susanto, A. (2011). Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi Aksara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com