KOMPAS.com – Pada awal memulai suatu proyek, kita memerlukan hal yang dikenal sebagai project charter.
Project charter tersebut mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengambil langkah awal pelaksanaan sebuah proyek.
Project charter dapat diartikan sebagai pernyataan dari scope, tujuan, dan peserta yang berada dalam proyek.
Singkatnya, project charter adalah dokumen formal yang mendeskripsikan proyek secara keseluruhan, termasuk bagaimana proyek dijalankan, apa tujuan proyek, dan siapa stakeholdernya.
Baca juga: Dokumen: Pengertian dan Contohnya
Sebuah project charter yang baik diharapkan dapat memberikan suatu gambaran mengenai tujuan-tujuan proyek, peran dan tanggung jawab proyek, stakeholders yang utama, serta otoritas dari manajer proyek.
Project charter merupakan dokumen paling atas atau high level yang menguraikan bagaimana rencana proyek yang akan dilaksanakan.
Project charter mencakup tujuan tingkat tinggi, batasan, persyaratan, cakupan, risiko, dan asumsi-asumsi proyek.
Project charter juga harus mempunyai beberapa variasi dari kategori, berikut:
Project charter menjadi unsur penting dalam perencanaan project karena akan dipakai sepanjang project lifecycle.
Baca juga: Jenis-jenis Proyek Konstruksi
Fungsi dari project charter adalah:
Pada tahap selanjutnya, project charter juga dapat berfungsi sebagai dasar dari dasar untuk dua dokumen proyek utama lainnya, yaitu requirements documents (dokumen persyaratan) dan project plan (rencana proyek).
Requirements documents dapat berfungsi dalam membantu pembuatan project scope yang lebih mendetail (detailed requirements).
Sementara itu, project plan dapat digunakan bersamaan dengan project charter dan requirements document untuk membangun scope, time, cost, dan bagian manajemen yang lain.
Baca juga: Apa itu P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)?
Referensi: