Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ayam Bisa Tuli Karena Berkokok dengan Sangat Keras?

Kompas.com - 08/10/2023, 18:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Ayam jantan berkokok di pagi hari. Suara kokokannya sangatlah keras. Apakah ayam bisa tuli karena berkokok dengan sangat keras? Ayam tidak akan tuli karena suara kokokannya sendiri, berikut adalah penjelasannya!

Seberapa keras suara ayam berkokok?

Ayam jantan berkokok dengan sangat keras. Dilansir dari American Association for the Advancement of Science, kokok ayam jantan berlangsung sekitar 1 hingga 2 detik dengan kekuatan sekitar 130 hingga 143 desibel.

Saking kerasnya, intensitas suara ayam jantan yang berkokok hampir sama dengan intensitas suara yang didengar ketika berdiri sekitar 15 meter dari pesawat jet yang lepas landas.

Dilansir dari Discover Magazine, suara keras di atas 120 desibel dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen karena gelombang tekanan udara yang kuat dan dapat merusak bahkan membunuh sel-sel yang menerjemahkan suara menjadi sinyal neurologis.

Baca juga: Mengapa Polusi Suara Berbahaya bagi Manusia dan Hewan?

Adapun, suara di atas 130 desibel hanya memerlukan waktu kurang dari 1 detik untuk merusak telinga dalam jangka waktu panjang.

Artinya, suara kokokan ayam dapat merusak telinganya sendiri dan membuat mereka tuli. Namun, bagaimana ayam jantan dapat berkokok sepuas hati tanpa menjadi tuli?

Jawabannya adalah struktur telinga ayam yang istimewa.

Ayam memiliki telinga yang dapat meredam suara

Ayam memiliki jaringan lunak yang munutupi sekitar 50 persen gendang telinganya.

Jaringan lunak tersebut meredam suara seperti pelindung telinga, membuat ayam tidak mendengar kokokannya sendiri dengan kekuatan penuh.

Baca juga: Karakteristik Daging Ayam

Ayam juga melindungi telinga dengan cara memiringkan kepalanya.

Dilansir dari Phys.org, ketika ayam memiringkan kepalanya ke belakang untuk berkokok, ada bagian lain yang menutupi saluran telinganya seperti peredam suara.

Inilah alasan mengapa ayam memiringkan kepalanya ke belakang ketika sedang berkokok.

Suara keras dapat merusak sel-sel rambut yang terhubung dengan sel saraf pendengaran.

Tidak seperti manusia, ayam dapat meregenerasi sel-sel rambut yang rusak karena suara kokokannya yang keras.

Sehingga, ayam tidak akan tuli meskipun berkokok dengan sangat keras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Skola
Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Skola
4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

Skola
Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

Skola
Cerita Legendha Basa Jawa

Cerita Legendha Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Skola
Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Ngandharake Pawarta dalam Bahasa Jawa

Skola
Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Perbedaan Each dan Every dalam Bahasa Inggris

Skola
Warnanipun Ukara Basa Jawa

Warnanipun Ukara Basa Jawa

Skola
30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

30 Irregular Plural Nouns beserta Artinya

Skola
Teori Morfologi (Widya Tembung) Bahasa Jawa

Teori Morfologi (Widya Tembung) Bahasa Jawa

Skola
Simple Past Future Tense: Pengertian, Rumus, Fungsi, dan Contohnya

Simple Past Future Tense: Pengertian, Rumus, Fungsi, dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com