Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klasifikasi Pesan Nonverbal

Kompas.com - 21/09/2023, 05:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komunikasi nonverbal merupakan proses penyampaian pesan tanpa menggunakan kata-kata. Oleh karena itu, komunikasi ini dilakukan dengan menggunakan pesan-pesan nonverbal.

Leathers mengklasifikasikan pesan nonverbal ke dalam tiga kelompok, yaitu pesan nonverbal visual, pesan nonverbal auditif, dan pesan nonverbal nonvisual nonauditif.

Berikut penjabarannya:

Pesan nonverbal visual

Pesan nonverbal visual meliputi pesan kinesik, pesan proksemik, dan pesan artifaktual. Dengan penjabarannya sebagai berikut: 

Pesan kinesik

Pesan kinesik adalah pesan nonverbal yang disampaikan dengan menggunakan gerakan tubuh. Pesan kinesik terdiri dari tiga komponen utama, sebagai berikut:

  • Pesan fasial

Pesan fasial adalah pesan yang menggunakan air muka guna menyampaikan suatu makna. Beragam penelitian telah menampilkan bahwa terdapat paling sedikit sepuluh kelompok makna yang dapat disampaikan oleh wajah.

Kelompok makna tersebut meliputi perasaan terkejut, kesedihan, kebahagiaan, pengecaman, ketakutan, kemuakan, ketakjuban, kemarahan, tekad, dan minat.

  • Pesan gestural

Pesan gestural adalah pesan yang disampaikan dengan menunjukkan gerakan dari sebagian anggota badan, seperti mata dan tangan guna mengomunikasikan berbagai makna.

  • Pesan postural

Pesan postural adalah pesan yang disampaikan dengan menggunakan keseluruhan anggota badan.

Baca juga: Komunikasi Nonverbal: Definisi dan Fungsi

Pesan proksemik

Pesan proksemik adalah pesan yang disampaikan lewat pengaturan jarak dan ruang.

Umumnya, keakraban kita dengan seseorang dapat diungkapkan dengan mengatur jarak. Pesan proksemik juga dapat dingkapkan melalui mengatur ruangan obyek beserta rancangan interiornya.

Pesan proksemik mampu mengungkapkan keterbukaan, status sosial-ekonomi, dan juga keakraban.

Pesan artifaktual

Pesan artifaktual adalah pesan yang diungkapkan dengan penampilan, baik tubuh, pakaian, ataupun kosmetik.

Meskipun bentuk tubuh cenderung tetap, orang sering berperilaku dengan orang lain sesuai dengan bagaimana persepsi tentang tubuhnya (body image).

Pakaian juga dapat digunakan untuk menyampaikan identitas, dapat memberi tahu “siapa kita” kepada orang lain. Dengan menyampaikan identitas, kita dapat menunjukkan bagaimana perilaku kita kepada orang lain dan bagaimana orang lain sepatutnya memperlakukan kita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com