Perbedaan Efektif dan Efisiensi beserta Contohnya

KOMPAS.com - Ketika sedang melakukan sesuatu, kita seringkali disarankan untuk melakukannya dengan efektif dan efisien.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan efektif dan efisien? Serta, apa perbedaannya?

Perbedaan efektif dan efisien

Efektif adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Efektif berfokus pada pencapaian hasil atau target sesuai dengan yang telah ditetapkan, tanpa memedulikan biaya yang telah atau harus dikeluarkan.

Sementara, pengertian efisien adalah cara terbaik dalam mencapai suatu tujuan.  Efisien mengharuskan seseorang untuk dapat menyelesaikan sesuatu secara hemat, cepat, dan tepat waktu.

Baca juga: Perbedaan Komunikasi Efektif dan Tidak Efektif

Pekerjaan yang efektif berhubungan perencanaan, penjadwalan, dan pengeksekusian keputusan yang tepat. Sedangkan, bekerja efisien mengharuskan seseorang untuk bekerja dengan maksimal tanpa mengeluarkan biaya tinggi.

Bekerja efisien merupakan cara untuk mencapai suatu tujuan hanya dengan sumber daya yang minimal, tetapi mampu menghasilkan hasil yang maksimal.

Bisa dikatakan berikut perbedaan efektif dan efisien:

• Bisa disebut efektif ketika kita dapat mencapai tujuan atau sasaran kita. Efektif tidak memedulikan biaya yang dikeluarkan.
• Bisa disebut efisien ketika cara-cara kita untuk mencapai tujuan dengan hanya membutuhkan sumber daya sesedikit mungkin.

Contoh efektif dan efisien 

Berikut contoh peristiwa yang dapat membantu kita memahami efektif dan efisien:

• Contoh pertama

Pemimpin perusahaan menargetkan ketiga toko untuk menghasilkan laba minimal 26%.

Dari ketiga toko tersebut, toko yang efektif adalah toko A (dengan laba 26,58%) dan toko C (dengan laba 32,68%). Sementara itu, toko B menjadi toko yang tidak efekitif karena gagal mencapai target yang telah ditetapkan.

Dari segi efisiensi, toko B dapat melakukan penjualan lebih tinggi dari toko A, namun dibarengi juga dengan biaya produksi yang sangat tinggi.

Andai toko B dapat beroperasi lebih efisien lagi, dengan biaya produksi yang lebih rendah, maka ia dapat memperoleh laba yang lebih besar dari toko A.

Selain itu, toko C menjadi toko yang paling efektif dan efisien. Toko C mampu melakukan penjualan yang lebih tinggi dari toko A dan menghabiskan biaya produksi yang lebih rendah dari toko A. Maka dari itu, hasil yang dicapai toko C luar biasa, jauh di atas target yang ditetapkan oleh perusahaan.

Baca juga: Perbedaan Permintaan Efektif dan Absolut

• Contoh kedua

Satria ingin pergi berlibur ke Surabaya. Dari lokasi tempat tinggalnya, Jakarta, ia bisa menuju ke Surabaya dengan cara yang efektif, efisien, ataupun efektif dan efisien.

Jika Satria pergi ke Surabaya dengan pesawat yang harga tiketnya Rp 1,5 juta dan sampai dalam waktu 1,5 jam, maka cara tersebut merupakan cara yang efektif. Namun, cara tersebut tidak efisien karena harus mengeluarkan biaya yang besar.

Jika Satria pergi ke Surabaya dengan bus ekonomi seharga Rp 100 ribu dan sampai dalam waktu 18 jam, maka cara tersebut merupakan cara yang efisien terkait biayanya. Namun, cara tersebut dinilai kurang efektif karena memakan waktu terlalu lama.

Agar perjalanan Satria dapat berlangsung dengan efektif dan efisien, maka ia perlu memikirkan cara lain. Misalnya, dengan Satria memilih perjalanan naik kereta dengan harga murah dan tidak memakan banyak waktu perjalanan.

Cara efektif dan efisien lainnya adalah dengan naik pesawat yang sedang memberikan diskon besar. 

Baca juga: 5 Prinsip Komunikasi Efektif Berdasarkan REACH

Referensi:

• Guswai, Christian F. (2013). How to Operate Your Store (2nd Edition). Elex Media Komputindo.
• Soeharso, S. Y. & Sulaksono, S. (2022). Supervisor 4.0. Yogyakarta: Penerbit ANDI.