Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Volunter dalam bahasa Indonesia artinya relawan atau sukarelawan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, relawan atau sukarelawan yang berarti orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena diwajibkan atau dipaksa).
Disadur dari jurnal Kinerja Relawan Demokrasi dalam Pendidikan Pemilih Pada Pemilihan Umum Legislatif di Kabupaten Bolaang Mongondow (2019) oleh Pangky Gunawan dan teman-teman, menurut Schroeder, volunter adalah individu yang rela menyumbangkan tenaga atau jasa, kemampuan dan waktunya tanpa mendapatkan upah secara finansial atau tanpa mengharapkan keuntungan materi dari organisasi pelayanan yang mengorganisasi suatu kegiatan tertentu secara formal.
Selain itu kegiatan yang dilakukan relawan bersifat sukarela untuk menolong orang lain tanpa adanya harapan akan imbalan eksternal.
Sementara Wilson mengemukakan, definisi voluntering (kerelawanan) adalah aktivitas memberikan waktu secara cuma-cuma untuk memberikan bantuan kepada orang lain, kelompok, atau suatu organisasi.
Disimpulkan bahwa relawan atau volunter adalah seseorang yang rela memberi bantuan dengan orang yang membutuhkan tanpa meminta balasan apa pun, seseorang yang memiliki keinginan hati untuk membantu seseorang tanpa pamrih.
Baca juga: Pengertian Sikap Menurut Ahli
Beberapa ciri volunter adalah:
Dikutip dari The Five Factors, Why People Still Volunteering: Social Work with Volunteers (2008) oleh E Sheer Michael, faktor –faktor yang menyebabkan mengapa orang ingin menjadi volunter atau relawan, sebagai berikut:
Jalinan komunikasi yang baik akan membuat seseorang tetap berminat dan bertahan menjadi relawan. Komunikasi tersebut mencakup kualitas informasi yang mengalir dari organisasi kepada relawan.
Informasi ini terdiri dari sejarah organisasi, visi dan misinya, serta job description untuk relawan, kedudukan dan penghargaan terhadap relawan dan umpan baliknya kepada relawan.
Ketika seorang relawan melakukan aktivitas yang berbeda dengan yang diharapkan sebelumnya, maka ia berpeluang besar untuk berhenti.
Kemudian, penghargaan terhadap relawan melalui reward, fasilitas atau mengadakan special event untuk mengintegrasikan mereka dengan organisasi tidak selamanya akan efektif.
Justru melalui penghargaan informasi dan apresiasi terhadap umpan balik (feed back), seperti dialog tatap muka (face to face) lebih cenderung menghasilkan kepuasan dan komitmen relawan.
Memberikan penghargaan ini disaat masa-masa awal kerelawanan akan berdampak pada jangka waktu pengabdian mereka nanti.
Baca juga: Sikap Badan yang Baik Saat Bernyanyi