KOMPAS.com – Burung memiliki bentuk paruh yang beragam sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungannya. Contoh burung dengan bentuk paruh unik adalah burung pelikan. Mengapa burung pelikan mempunyai paruh berkantong?
Burung pelikan mempunyai paruh berkantong untuk mencari makanan.
Alasan mengapa burung pelikan mempunyai paruh berkantong adalah untuk memudahkannya mencari makan.
Burung pelikan memiliki paruh berkantong lebar elastis yang dapat terlipat dan melebar.
Baca juga: Paruh Burung: Bentuk dan Fungsinya
Dilansir dari Australian Museum, paruh berkantong pelikan tidak berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan jangka panjang, namun berfungsi sebagai tempat pengumpul jangka pendek.
Burung pelikan memakan ikan kecil di perairan. Paruh pelikan sangatlah sensitive karena dapat merasakan keberadaan ikan.
Ketika menangkap ikan, pelikan akan mengambangkan kantongnya dan mengambil ikan serta air dalam jumlah besar.
Paruh burung pelikan menampung lebih banyak daripada perutnya.
Baca juga: Macam-macam Bentuk Paruh Burung dan Fungsinya
Dilansir dari How Stuff Works, perut burung pelikan dapat menampung 3,79 liter, sedangkan paruh burung pelikan dapat menampung hingga 11,46 liter.
Artinya, paruh burung pelikan dapat menampung tiga kali lebih banyak daripada perutnya.
Besarnya paruh pelikan, membuatnya dapat menyerok ikan dan air dalam jumlah besar. Hal tersebut memperbesar kemungkinan mereka mendapatkan mangsa di habitat periaran.
Dilansir dari Project Beak, kantong pelikan kemudian akan berkontraksi dan melipat sehingga air mengalir keluar dari mulutnya.
Baca juga: Paruh Bebek, Bentuk Adaptasi pada Lingkungan yang Berlumpur
Hal tersebut menyisakan ikan yang kemudian akan mereka telan.
Adapun, jika pelikan menangkap lebih banyak ikan daripada yang dapat ditampung perutnya. maka, ikan tersebut akan disimpannya dalam tenggorokan.
Pelikan dapat memuntahkan kembali ikan dari kerongkongannya. Hal tersebut biasanya dilakukan oleh bueung pelikan untuk memberi makan anaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.