KOMPAS.com - Baru-baru ini, muncul pertanyaan di media sosial mengenai sampah plastik.
Berikut bunyi pertanyaan tersebut:
Mengapa sampah plastik dapat mencemari lingkungan?
Baca juga: 7 Jenis Sampah Plastik yang Dapat Didaur Ulang beserta Contohnya
Keberadaan sampah plastik dapat mencemari lingkungan karena sampah anorganik itu sulit terurai akibatnya dapat bertahan hingga bertahun-tahun yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
Dilansir dari buku Biologi Lingkungan (2023) oleh Muhammad Sehol dan teman-teman, sampah plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan membahayakan pernapasan manusia.
Sementara, jika sampah plastik ditimbun dalam tanah maka akan mencemari tanah dan air tanah.
Kemudian, apabila sampah plastik di tempat yang tidak seharusnya kemudian terjadi curah hujan dengan intensitas yang tinggi maka air hujan tersebut tidak akan mengalir ke tempat yang lebih rendah ataupun diserap oleh tanah, maka dapat menimbulkan banjir.
Kendati demikian, pengolahan sampah plastik yang baik sangat diperlukan.
Baca juga: Mengapa Sampah Plastik Bisa Membuat Lingkungan Rusak?
Dikutip dari buku Mengolah Sampah jadi Uang (2007) oleh Gugun Gunawan, salah satu cara mengatasi sampah plastik yakni dengan cara mengolahnya kembali.
Pemanfaatakn sampah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle).
Di Indonesia, pemanfaatan sampah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah pemakaian kembali (reuse) untuk keperluan yang berbeda, misalnya kaleng atau wadah bekas cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot dan ember.
Namun, hal itu tidak dapat menyelesaikan masalah volume sampah plastik yang semakin bertambah.
Proses daur ulang (recylce) tampaknya sudah menjadi harga mati untuk menanggulangi krisis sampah plastik ini.
Baca juga: Menjaga Lingkungan dari Sampah Plastik
Ada beberapa tahapan pendaur-ulangan sampah plastik menjadi biji plastik/bahan abku setengah jadi, yakni: