Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Lumut Dapat Melapukan Batuan?

Kompas.com - 22/07/2023, 16:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com Lumut adalah organisme perintis yang dapat membuat suatu daerah tanpa organisme apa pun menjadi habitat makhluk hidup. Sebagai organisme perintis, lumut dapat melapukan batuan? Mengapa lumut dapat melapukan batuan?

Lumut dapat melapukan batuan karena melepaskan senyawa asam. Berikut adalah penjelasannya!

Lumut adalah organisme perintis yang hidup di batuan jauh sebelum tumbuhan vaskular tumbuh.

Dilansir dari Earth How, lumut membentuk hubungan simbiosis dengan jamur dan alga.

Baca juga: Mengapa Lichens disebut Tumbuhan Perintis?

Meskipun tidak memiliki akar sejati seperti tumbuhan tingkat tinggi, lumut merupakan agen pelapukan biologis.

Lumut melepaskan berbagai jenis senyawa asam yang dapat melarutkan batu tempat mereka tumbuh.

Senyawa asam yang paling berperan dalam pelapukan batuan oleh lumut adalah asam oksalat dan asam suksinat.

Menurut Eli R. Kallison dalam A Reviews of the Contributions by Lichen to Building Soil (2021), asam oksalat dan asam suksinat menginduksi pelapukan batuan dengan mendorong pelepasan berbagai ion dari batu dan meningkatkan kelarutan permukaan.

Ion-ion tersebut adalah ion natrium (Na+), ion kalium (K+), ion alumunium (Al3+), ion besi (fe3+), ion magnesium (Mg2+), ion mangan (Mn2+), ion kalsium (Ca2+), dan silikon dioksida (SiO2-).

Baca juga: Sifat-sifat Senyawa Ion

Pelepasan ion oleh senyawa asam itulah yang menyebabkan batuan melapuk.

Dilansir dari Departement of Environmental Science Stockholm University, selama proses pelapukan karbon dioksida (CO2) bereaksi dengan air dan menghasilkan asam karbonat.

Asam karbonat yang terbentuk kemudian menurunkan pH thallus lumut dan lingkungannya termasuk batuan tempatnya tumbuh.

Akibatnya, proses pelapukan batuan oleh lumut terjadi lebih cepat.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com