Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stabilitas Agregat Tanah

Kompas.com - 23/06/2023, 19:30 WIB
Desi Selvia Ningrum,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembentukan agregat yang stabil terhadap air dilakukan oleh biota tanah, yaitu mikroba, mikroarthropoda serta beberapa makrofauna.

Umumnya, stabilitas agregat tanah meningkat seiring dengan meningkatnya kandungan bahan organik tanah dan biomass mikroba.

Mikroba dapat menjadi agen biologis utama yang membantu mengikat partikel-partikel tanah membentuk agregat yang bersifat stabil terhadap air.

Terdapat dua cara mikroba mengikat partikel-partikel tanah dalam pembentukan agregat yang bersifat stabil terhadap air.

Berikut penjelasannya di bawah ini!

Baca juga: Komponen Penyusun Tanah beserta Proporsinya

Cara mikroba mengikat partikel-partikel tanah 

Ada dua cara mikroba mengikat partikel-partikel tanah dalam pembentukan agregat yang bersifat stabil terhadap air, yaitu pengikatan secara fisik, pengikatan secara mengelem.

Benang hifa cendawan  dan akar-akar halus membentuk saringan di dalam tanah yang secara fisik mengikat partikel-partikel tanah.

Peristiwa ini penting terutama dalam pembentukan agregat makro yang diameternya berukuran kurang dari dua milimeter.

Baca juga: Kebiasaan Makan Hewan Invertebrata Tanah

Akar dan hifa cendawan dapat dikategorikan sebagai agen pengikat yang bersifat sementara, karena mereka tidak dapat bertahan hidup lebih dari satu tahun.

Jika akar dan hifa cendawan tidak digantikan kembali dalam kurun waktu satu tahun, jumlah agregat yang stabil terhadap air di dalam tanah menurun.

  • Pengikatan dengan lem

Mikroba tanah juga memiliki pengaruh bersifat biokimiawi terhadap stabilitas agregat tanah.

Mikroba (bakteri dan cendawan) mengeluarkan senyawa-senyawa polimer atau metabolit polisakarida yang berfungsi menjadi lem untuk mengikat partikel-partikel tanah.

Baca juga: Peran Mikroorganisme Tanah

Selain mikroba, mikroarthropoda juga memainkan peran penting dalam stabilitas agregat tanah.

Meskipun mikroarthropoda berukuran sangat kecil, mereka berada dalam jumlah yang sangat besar, sehingga dapat berkontribusi sangat nyata dalam pembentukan agregat tanah.

Mikroarthropoda menggunakan cara membuat fragmentasi jaringan tanaman dan berasosiasi dengan hifa cendawan, serta menempatkan material fragmen di dalam tanah melalui butir- butir fesesnya .

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com