Fungsi Bioluminesensi pada Makhluk Hidup

KOMPAS.com - Cahaya yang masuk ke dalam perairan memiliki tiga sumber cahaya. Salah satunya yaitu dari cahaya biota (bioluminesensi) dan sinar matahari serta sinar bulan. 

Pantulan sinar matahari dan bulan yang ada, dapat menembus hingga ke dalam perairan di laut. 

Sedangkan bioluminesensi adalah emisi cahaya yang dihasilkan oleh makhluk hidup karena adanya reaksi kimia tertentu.

Bioluminensis memiliki manfaat bagi hewan itu sendiri maupun hewan lain. 

Bioluminensis memiliki bebeberapa fungsi yang menjadi ciri khas cahaya biota. Apa saja fungsi bioluminesensi? Berikut penjelasannya!

Baca juga: Bioluminesensi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Fungsi dari bioluminensis, adalah:

• Sebagai bentuk pertahanan diri
• Predasi
• Sinyal kawin

Sebagai bentuk pertahanan diri

Bioluminensis memiliki banyak kegunaan yang ditemukan dari berbagai organisme dengan segala perbedaan yang dimilikinya.

Contohnya adalah sebagai bentuk pertahanan dari serangan predator.  

Baca juga: Predasi dan Kompetisi Beserta Contohnya

Pada biota kelas dinoflagelata, seperti cumi-cumi atau sotong, dan ubur ubur yang memiliki pendar cahaya dan digunakan untuk menakuti predator agar menjauhi untuk memangsa sehingga dapat bertahan.

Bioluminensis digunakan sebagai kamuflase untuk bersembunyi dari predator.

Kemampuan ini biasanya disebut dengan kontra iluminasi atau penyamaran dengan menggunakan sinar.

Kemampuan ini dapat membuat biotanya tidak terlihat di sekitar habitat ekosistemnya.

Sebagai aposematismeyang terdapat pada biota bioluminesensi organisme daratan, cacing laut, dan ular laut.

Aposematisme adalah kemampuan untuk menghasilkan pencahayaan dan memberikan tanda pada biota predator bahwa mereka adalah hewan beracun.

Selain itu tanda bahwa mereka adalah biota yang tidak enak jika dimakan.

Baca juga: Akibat Peningkatan Suhu Air Laut bagi Kehidupan Organisme Laut