KOMPAS.com – Termometer raksa banyak digunakan sejak dikembangkan pada tahun 1713. Namun, tahukah kamu mengapa raksa digunakan untuk mengisi termometer?
Raksa digunakan untuk mengisi termometer karena:
Baca juga: Termometer: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, raksa tidak menempel atau membasahi kaca. Hal tersebut dikarenakan raksa memiliki gaya kohesif yang lebih besar daripada gaya adesifnya.
Sifat raksa yang tidak menempel pada kaca memudahkan level raksa terlihat dengan jelas. Sehingga, pembacaan suhu pada termometer lebih mudah dan lebih akurat.
Raksa digunakan untuk mengisi termometer karena memiliki koefisien pemuaian yang tinggi, yaitu per derajat celcius.
Dilansir dari Physics LibreTexts, koefisien pemuaian adalah kecenderungan materi mengubah volume sebagai respons terhadap perubahan suhu.
Baca juga: Contoh Pemuaian dalam Kehidupan Sehari-hari
Makin besar koefisien pemuaiannya, maka makin sensitif suatu materi terhadap perubahan suhu.
Raksa memiliki koefisien pemuaian yang tinggi, sehingga volumenya dapat berubah sesuai dengan suhu yang dideteksi.
Alasan selanjutnya mengapa raksa digunakan untuk mengisi termometer adalah karena titik didihnya yang tinggi.
Hal ini berawal dari penggunaan termometer alkohol dengan titik didih yang rendah yaitu 78,37 derajat celcius.
Dilansir dari Science ABC, titik didih yang rendah menyebabkan alkohol sensitif dan levelnya terus-menerus bergerak bahkan dengan perubahan suhu yang kecil sehingga sulit untuk dibaca.
Baca juga: Cara Penggunaan Termometer
Oleh karena itu, raksa digunakan mengisi termometer menggantkan alkohol. Karena raksa memiliki titik didih tinggi, yaitu sekitar 356,7 derajat celcius.
Sehingga, termometer raksa dapat digunakan mengukur suhu tinggi dengan stabil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.