Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Eksoterm dan Endoterm

Kompas.com - 19/04/2023, 20:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Eksoterm adalah suatu jenis reaksi kimia yang menghasilkan panas. Reaksi ini terjadi ketika panas (energi) berpindah dari sistem ke lingkungan sekitarnya, sehingga lingkungan menjadi lebih panas.

Reaksi eksoterm bisa terjadi secara alami atau buatan. Sebagai contoh, pembakaran kayu, air mengalir, atau besi berkarat adalah beberapa contoh reaksi eksoterm yang terjadi secara alami di alam.

Sedangkan endoterm berasal dari bahasa Yunani, yaitu endon (dalam) dan term (kalor). Dengan kata lain, reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan.

Dalam reaksi endoterm, panas dari lingkungan masuk ke dalam sistem, sehingga wilayah sekitarnya menjadi lebih dingin.

Karena reaksi endoterm menyerap energi, maka energi di dalam sistem bertambah, sehingga entalpi sistem juga meningkat. Perubahan entalpi pada reaksi endoterm selalu positif.

Baca juga: Perbedaan Reaksi Endoterm dan Eksoterm

Ciri-ciri reaksi eksoterm dan endoterm

Berikut ciri-ciri dari reaksi eksoterm dan endoterm, adalah:

Ciri-ciri eksoterm

Untuk mengidentifikasi reaksi eksoterm, berikut ciri-cirinya:

  • Sistemnya menyerap kalor dari lingkungan
  • Lingkungannya menyerap kalor dari sistem
  • Lingkungan dan sistem mempunyai jumlah kalor yang sama
  • Ketika kalor lingkungan dan sistem dijumlahkan maka hasilnya sama dengan nol
  • Di akhir reaksi, kalor dalam lingkungan besarnya selalu lebih kecil dibandingkan dari kalor sistem
  • Biasanya jumlah entalpi dalam produk nilainya lebih kecil daripada entalpi reaksi.
  • Perubahan entalpi memiliki nilai yang negatif
  • Saat sistem sedang melepaskan energi, suhu yang meningkat dapat terlihat dari peningkatan suhu atau api. dan ketika kalor dihentikan, reaksinya masih akan tetap berjalan.

Ciri-ciri endoterm

Seperti halnya reaksi eksoterm, reaksi endoterm juga mempunyai ciri-cirinya tersendiri. Sebagai berikut:

  • Produk mempunyai energi yang lebih banyak daripada reaktan
  • Pembentukan dari ikatan kimia dapat melepaskan energi
  • Energi ikatan dalam produk lebih besar jumlahnya dari reaktan
  • Perubahan entalpinya bernilai negatif

Baca juga: Ciri-ciri Reaksi Eksoterm

Contoh reaksi eksoterm dan endoterm

Contoh reaksi eksoterm yang paling mudah ditemui adalah api unggun. Saat kamu membakar kayu untuk membuat api unggun, maka kalor yang dilepaskan ke lingkungan dapat membuat badan menjadi lebih hangat saat berada di sekitar kayu bakar tersebut.

Selain itu ada juga contoh lain yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti letusan kembang api yang selalu ikut memeriahkan pergantian tahun.

Sementara contoh paling umum dan banyak digunakan untuk mendefinisikan reaksi endoterm adalah proses menggoreng tempe di dalam minyak goreng dengan menggunakan wajan.

Dalam proses ini yang menjadi sistemnya adalah tempe, sementara lingkungannya adalah minyak goreng dan udara. Sedangkan jenis sistemnya terbuka.

Seiring berjalannya waktu, tempe yang digoreng akan berangsur-angsur semakin panas. Artinya tempe mendapatkan panas dari lingkungannya yaitu minyak goreng meskipun sebagian dari panas tersebut ada yang keluar ke udara.

Dalam proses ini terjadi perpindahan materi dan kalor dari sistem ke lingkungan karena itu sistemnya pun sistem terbuka.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com