KOMPAS.com - Gurindam merupakan puisi lama berisi nasihat atau petuah, terdiri atas dua bait dengan rima yang sama.
Salah satu contoh gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji yang dibuat pada 1847 Masehi.
Menurut Rian Damariswara dalam buku Konsep Dasar Kesusastraan: Paling Mutakhir (2018), berikut pengertian gurindam:
"Gurindam merupakan puisi lama yang terdiri dari dua baris. Semua barisnya merupakan isi yang memperlihatkan hubungan sebab akibat."
Dikutip dari buku Pantun dan Puisi Lama Melayu (2016) karya Eko Sugiarto, gurindam adalah puisi lama Melayu yang memuat dua larik.
Puisi lama ini memiliki irama akhir yang sama sebagai satu kesatuan yang utuh.
Baca juga: Gurindam: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya
Bait atau larik pertama berisi soal perjanjian atau kesepakatan. Sedangkan bait kedua merupakan jawaban atau akibat dari kesepakatan itu.
Jika disimpulkan, pengertian gurindam adalah puisi lama yang memuat dua bait, di mana keduanya memperlihatkan hubungan sebab akibat.
Dilansir dari Buku Ajar Seni Tari Drama dan Musik Melayu (2023) oleh Zufriady dkk, berikut ciri-ciri gurindam:
Ciri gurindam yang paling khas terletak pada struktur kalimatnya. Puisi lama ini hanya terdiri dari dua baris. Sehingga hal ini membedakannya dengan puisi baru.
Bait pertama gurindam menjelaskan peristiwa, kasus, atau perjanjian. Sedangkan bait kedua berisi konsekuensi atau akibat.
Ciri-ciri gurindam adalah memiliki bunyi akhir yang sama. Jika bait pertama berakhiran "A", berarti bait kedua juga berakhiran "A".
Baca juga: Ciri-ciri Puisi Rakyat (Pantun, Gurindam, Syair)
Salah satu ciri khas gurindam adalah memuat petuah atau nasihat bijak.
Ciri-ciri gurindam adalah tiap kata dalam barisnya dibatasi. Biasanya satu baris gurindam hanya memuat enam kata saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.