Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Arus Konveksi Terjadi?

Kompas.com - 02/01/2023, 17:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Lempeng bumi dapat bergerak karena adanya arus konveksi. Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan arus konvensi dan bagaimana arus konveksi terjadi? Berikut adalah pengertian dan proses terjadinya arus konveksi!

Pengertian arus konveksi

Arus konveksi adalah pergerakan naik turunnya fluida membentuk arus melingkar yang disebabkan perbedaan suhu dan juga densitas atau massa jenis. Biasanya, arus konveksi terjadi karena perpindahan panas secara konveksi.

Dilansir dari Thought Co, karena partikel dalam padatan tetap pada tempatnya, maka arus konveksi hanya terjadi pada gas dan juga cairan.

Baca juga: Perbedaan Perpindahan Panas Secara Konduksi, Konveksi, dan Radiasi

Proses terjadinya arus konveksi

Arus konveksi terjadi karena fluida (gas atau cairan) dipanaskan. Pemanasan fluida akan mengubah suhu dan juga densitas (massa jenis atau kepadatannya).

Dilansir dari Physics of Boston University,  fluida yang dipanaskan akan mengembang menjadi tidak sepadat bagian fluida yang dingin (massa atau densitasnya jenisnya lebih rendah).

Mengembangnya fluida yang panas akan menyebabkan gaya apung, sehingga fluida naik ke atas.

Sedangkan, fluida yang lebih dingin menjadi lebih padat (massa jenis atau desitasnya lebih tinggi) dan tenggelam ke bawah.

Baca juga: Teori Konveksi: Teori Pembentukan Permukaan Bumi

Saat tenggelam ke bawah, fluida yang lebih dingin akan dipanaskan dan kembali mengembang lalu naik ke bagian atas.

Hal tersebut akan terus berlangsung selama proses pemanasan secara konveksi dan membentuk siklus berupa arus melingkar karena fluida yang terus naik dan turun.

Arus melingkar hasil pergerakan fluida selama dipanaskan inilah yang disebut sebagai arus konveksi.

Dilansir dari Sciencing, arus konveksi hanya akan berhenti ketika panas didistribusikan secara merata ke seluruh fluida.

Artinya, arus konveksi akan berhenti jika semua massa fluida memiliki suhu yang sama.

Sehingga, tidak ada fluida yang lebih panas dan lebih ringan massa jenisnya ataupun fluida yang lebih dingin dan lebih berat massa jenisnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com