Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Arus Komunikasi Organisasi

Kompas.com - 09/11/2022, 17:00 WIB
Amelia Bella Benita,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam dunia bisnis atau organisasi, terdapat berbagai macam komunikasi yang dilakukan. Komunikasi dapat terjadi antara atasan dan bawahan maupun sesama bawahan atau yang memiliki kedudukan yang sama.

Komunikasi yang terjalin tersebut terjadi sesuai dengan tujuan dan tugas dari komunikan dan juga komunikator. Komunikasi antara atasan dan bawahan maupun yang selevel disebut dengan Arus Komunikasi.

Menurut buku Komunikasi Bisnis (2022) karya Nuning Nurna Dewi dan Achmad Fathoni Rodly, terdapat 3 (tiga) jenis arus komunikasi formal dalam organisasi maupun bisnis, yaitu :

Baca juga: Komunikasi Organisasi: Pengertian dan Cirinya

  • Komunikasi vertikal

Komunikasi vertikal biasanya terjadi dari atasan ke bawahan atau sebaliknya. Maka, komunikasi vertikal dapat didefinisikan sebagai komunikasi yang mengalir dari satu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah dalam sebuah organisasi atau kelompok secara timbal bali.

  • Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang dilakukan oleh dua pihak yang memiliki kedudukan, posisi, jabatan maupun eselon yang sama atau selevel dalam sebuah organisasi atau kelompok.

Biasanya komunikasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan meminta bantuan atau informasi terkait pelaksanaan tugas.

Komunikasi horizontal dilakukan dengan bertukar pikiran atau bertukar dan mencocokkan data antara bagian satu dengan bagian lain yang selevel.

Komunikasi horizontal bersifat tidak terlalu formal selama tidak ada batasan yang ditentukan. Komunikasi ini juga sangan membantu dalam sinkronisasi pelaksanaan tugas satu dengan yang lain.

Baca juga: Komunikasi Bisnis: Definisi dan Fungsi

  • Komunikasi diagonal atau komunikasi silang 

Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang terjadi dari satu pihak dengan pihak yang lain dalam posisi yang berbeda, di mana kedua pihak tidak dalam jalur struktur yang sama.

Kedua pihak komunikasi tidak berada dalam level yang sama namun tidak memiliki wewenang langsung kepada pihak lain.

Misalnya, Staf 1, Staf 2 dan Staf 3 memiliki kedudukan yang sama, sedangkan Pelaksana 1, Pelaksana 2, dan Pelaksana 3 berada satu tingkat di bawah Staf.

Jika sesuai dengan jalur struktur yang ada, Staf 1 hanya mempunyai wewenang langsung terhadap Pelaksana 1, dan sebaliknya.

Namun, dalam komunikasi diagonal atau silang ini memungkinkan Staf 1 untuk berkomunikasi dengan Pelaksana 2 dan 3, begitu juga sebaliknya dan seterusnya selama terdapat hubungan dan kesamaan tugas.

Komunikasi diagonal ini juga biasanya bersifat non formal dan bertujuan untuk mempercepat proses komunikasi dalam sebuah organisasi atau kelompok.

Baca juga: Apa Saja Pola Komunikasi Organisasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com