Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larutan Hipotonik, Hipertonik, dan Isotonik

Kompas.com - 20/10/2022, 10:30 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Larutan adalah salah satu jenis kategori wujud zat. Berdasarkan konsentrasi zat terlarutnya, larutan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu larutan hipotonik, larutan hipertonik, dan larutan isotonik.

Apakah yang dimaksud dengan larutan hipotonik, hipertonik, dan isotonik? Berikut adalah penjelasan larutan hipotonik, hipertonik, dan isotonik!

Larutan hipotonik

Dilansir dari Biology Online, larutan hipotonik adalah larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih rendah daripada larutan lainnya.

Hal tersebut karena larutan hipotonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah daripada konsentrasi zat terlarut dalam larutan lain.

Baca juga: Osmosis: Pengertian, Faktor, dan Mekanisme Kerja

Konsentrasi yang rendah membuat air berosmosis ke dalam larutan hipotonik. Misalnya, sel darah merah yang hipotonik daripada larutan di luarnya.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, hal tersebut mengakibatkan air mengalir ke dalam sel menjadikan sel membengkak dan berpotensi mengalami hemolisis atau meledak.

Larutan hipertonik

Larutan hipertonik adalah larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi daripada larutan di lainnya.

Konsentrasi yang tinggi membuat air berosmosis atau mengalir ke luar larutan hipertonik (zat terlarut tidak dapat melintasi membran sehingga zat pelarut atau air yang berosmosis).

Baca juga: Sifat Koligatif Larutan: Perbedaan Molaritas dan Molalitas

Misalnya, sel darah merah yang hipertonik daripada larutan di luarnya. Dilansir dari Khan Academy, kondisi hipertonik mengakibatkan air keluar dari sel dan sel kehilangan volumenya.

Akibatnya, sel darah merah yang hipertonik akan mengalami krenasi atau pengerutan sel.

Larutan isotonik

Larutan isotonik adalah larutan dengan konsentrasi zat terlarut sama dengan larutan di luarnya. Konsentrasi zat terlarut berarti kedua larutan berada dalam keseimbangan.

Misalnya, sel darah merah yang isotonik terhadap lingkungannya. Kondisi isotonik mengakibatkan air keluar dan masuk sel darah merah dalam jumlah yang seimbang. Sehingga, sel tidak mengalami pembangkakan ataupun penyusutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com