Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabun Dekat (Hipermetropi): Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 03/10/2022, 16:30 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Ani Rachman,S.Pd Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Rabun dekat disebut juga hipermetropi adalah kondisi saat tidak dapat melihat benda yang dekat dengan jelas.

Kondisi ini berkebalikan dengan rabun jauh atau mata minus. Pada beberapa kasus hipermetropi parah, penderita hanya dapat melihat benda yang terletak sangat jauh. 

Rabun dekat biasanya menurun di keluarga. Gejala-gejala hipermetropi mirip dengan presbiopi pada lansia.

Kita bisa mengatasi rabun dekat dengan mengenakan kacamata atau lensa kontak plus. Pilihan lain yang Anda bisa lakukan untuk mengatasi kondisi mata plus ini adalah operasi.

Baca juga: Penyakit Mata: Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahan

Penyebab rabun dekat 

Rabun dekat atau hipermetropi terjadi akibat cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus ke tempat yang semestinya (retina), tetapi terfokus ke belakangnya.

Hal ini disebabkan oleh bola mata yang terlalu pendek. Bisa juga karena bentuk kornea atau lensa mata yang tidak normal.

Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang menderita rabun dekat atau hipermetropi, yaitu:

  • Memiliki orangtua yang menderita hipermetropi
  • Berusia di atas 40 tahun
  • Menderita diabetes, kanker di sekitar mata, gangguan pada pembuluh darah di retina, atau sindrom mata kecil (microphthalmia)

Gejala rabun dekat

Dalam kasus rabun dekat, optik pada mata manusia terlalu lemah, hingga memaksa otot mata untuk bekerja lebih keras demi melihat dengan jelas.

Pasien yang mengalami rabun dekat ringan mungkin tak akan mengalami gejala apapun. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi penderita rabun dekat mengalami ciri-ciri sebagai berikut: 

  • Benda yang dekat terlihat kabur
  • Nyeri pada sekitar mata atau mata lelah
  • Gelisah dan kelelahan
  • Perlu menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas
  • Sakit kepala atau pusing setelah membaca
  • Beberapa anak dapat mengalami strabismus (mata juling)

Baca juga: 4 Jenis Cacat Mata pada Manusia

Cara pengobatan rabun dekat 

Cara termudah untuk mengatasi rabun dekat adalah dengan menggunakan lensa kontak atau kacamata untuk menyesuaikan penglihatan. Beberapa prosedur medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi rabun dekat, antara lain: 

  • Menggunakan kacamata plus
  • Pemakaian lensa kontak (softlens, hardlens, desain bola, toric, multifocal, atau monovision)
  • Operasi bedah refraktif, seperti LASIK, LASEK, atau photorefractive keratectomy (PRK)

Melindungi mata  

Hipermetropi (rabun dekat) tidak dapat dicegah. Namun, kita dapat melindungi mata dan penglihatan dengan beberapa tips berikut:

  • Periksakan mata secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan mata
  • Jaga kondisi kroni. Kondisi kronis, antara lain diabetes atau hipertensi, karena dapat mempengaruhi penglihatan.
  • Jaga mata Anda dari paparan sinar matahari dengan mengenakan kacamata antiradiasi.
  • Hindari cedera mata dengan memakai pelindung mata saat beraktivitas.
  • Konsumsi makanan bernutrisi untuk kesehatan mata, seperti salmon, tuna, sayuran hijau, dan buah-buahan.
  • Kurangi merokok
  • Kenakan lensa yang tepat
  • Gunakan pencahayaan yang baik
  • Atasi mata lelah dengan mengalihkan penglihatan dari komputer atau pekerjaan apapun, termasuk membaca.

Baca juga: Mengenal Bagian-bagian Mata Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com