Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Pencaharian Penduduk Berdasarkan Letak Geografisnya

Kompas.com - 02/09/2022, 15:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Editor

Oleh: Juni Tri Setiyono, Guru SDN Danawarih 03, Tegal, Provinsi Jawa Tengah

 

KOMPAS.com - Kondisi geografis berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut, termasuk mata pencahariannya.

Secara garis besar, kondisi geografis berdasarkan wilayahnya dibagi menjadi tiga, yaitu daerah dataran tinggi, pantai, dan dataran rendah.

Berikut adalah mata pencaharian penduduk berdasarkan letak geografisnya!

Mata pencaharian penduduk wilayah dataran tinggi

Penduduk di wilayah dataran tinggi umumnya bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, peternak, dan pekerja perkebunan.

Petani di dataran tinggi biasanya menanam wortel, kentang, kopi, teh, tembakau, dan cengkih. Berbeda dengan petani di dataran rendah yang umumnya menanam padi, tebu, dan palawija.

Baca juga: Perbedaan Pegunungan dan Dataran Tinggi

Mata pencaharian penduduk wilayah dataran pantai

Masyarakat yang hidup di daerah pantai umumnya menggantungkan hidup  pada sumber kelautan, baik dari sisi perikanan, pertanian, maupun objek wisatanya. 

Kondisi geografis pantai berkontribusi membentuk kebudayaan masyarakat setempat. contohnya upacara sedekah laut.

Adapun, mata pencaharian penduduk daerah pantai di kota-kota besar sudah bervariasi, ada yang menjadi pedagang dan bidang pelayanan jasa.

Baca juga: Sumber Daya Alam Dataran Rendah dan Manfaatnya

Mata pencaharian penduduk wilayah dataran rendah

Masyarakat di Dataran Rendah pedesaan banyak yang berprofesi sebagai petani. Di wilayah perkotaan, kegiatan masyarakat bertumpu pada bidang pariwisata, transportasi dan komunikasi. 

Di kota-kota wilayah dataran rendah dibangun pusat perbelanjaan, pendidikan, dan pemerintahan. Rata-rata pusat aktivitas masyarakat di dataran rendah dibandingkan di pantai atau dataran tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com