Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Diksi adalah pemilihan kata yang tepat sehingga orang lain mengerti maksud yang disampaikan. Lalu, apakah fungsi dari diksi?
Diksi juga berfungsi untuk memperindah suatu kalimat. Misalnya diksi dalam suatu cerita, dengan diksi yang baik maka penyampaian cerita dapat dilakukan secara runtut, menjelaskan tokoh-tokoh, mendeskripsikan latar dan waktu, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah fungsi diksi:
Baca juga: Mengapa Diksi Diperlukan dalam Berbahasa?
Diksi juga memiliki ciri-ciri, antara lain:
Selain ketiga ciri dari diksi tersebut, ada beberapa syarat ketepatan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah syarat ketepatan diksi:
Baca juga: 7 Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif
Ada berbagai macam diksi, di antaranya adalah diksi pedantik, bahasa sehari-hari, bahasa gaul, abstrak, konkret, dan puitis. Berikut penjelasannya:
Diksi pedantik digunakan saat seorang penulis sangat detail atau akademis dalam tulisannya. Kata-kata dipilih secara khusus untuk menyampaikan hanya satu makna.
Diksi pedantik kerap digunakan dalam sastra ketika karakter berbicara dengan cara yang berpendidikan tinggi.
Kata-kata atau ungkapan sehari-hari bersifat informal dan umumnya mewakili wilayah atau waktu tertentu. Bahasa sehari-hari menambah warna dan realisme pada tulisan.
Baca juga: Pengertian Diksi dan Ritme dalam Bahasa Indonesia
Diksi bahasa gaul adalah kata-kata yang berasal dari budaya atau sub kelompok tertentu tetapi mendapatkan daya tarik.
Bahasa gaul dapat berupa kata baru, kata yang disingkat atau dimodifikasi, atau kata-kata yang memiliki arti baru.
Diksi abstrak adalah saat seorang penulis menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan sesuatu yang tidak berwujud, seperti ide atau emosi.
Diksi abstrak sering kekurangan detail fisik dan kekhususan karena mereka adalah hal-hal yang pembaca tidak dapat alami melalui panca indra mereka.
Baca juga: Jenis-Jenis Frasa dan Contoh Kalimatnya
Diksi konkret adalah penggunaan kata-kata untuk makna literalnya dan sering merujuk pada sesuatu yang menarik bagi indra.
Maknanya tidak terbuka untuk interpretasi karena penulisnya spesifik dan rinci dalam ungkapannya.
Diksi puitis didorong oleh kata-kata liris yang berhubungan dengan tema tertentu yang tercermin dalam sebuah puisi, dan menciptakan suara yang merdu, atau harmonis.
Diksi puitis biasanya melibatkan penggunaan bahasa deskriptif, kadang-kadang diatur ke irama atau sajak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.