Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Teori Pengukuran Umur Bumi

Kompas.com - 12/09/2022, 08:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Bumi menjadi satu-satunya planet yang dapat dihuni makhluk hidup. Tempat di mana semua makhluk hidup melakukan segala aktivitasnya.

Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, Bumi juga terbentuk melalui proses panjang. Proses ini bisa diukur dengan teori pengukuran umur Bumi yang menjadi bukti ilmiah.

Diakui atau tidak, sampai saat ini belum ada peneliti yang mengetahui awal terbentuknya Bumi secara pasti. Oleh sebab itu, para peneliti berupaya menyusun beberapa teori terkait.

Berikut beberapa teori pengukuran umur Bumi:

Teori sedimen

Pengukuran umur Bumi didasarkan pada tebal lapisan sedimen yang membentuk batuannya.

Manusia dapat menghitung umur lapisan tertua kerak Bumi dengan mengukur tebal lapisan sedimen rata-rata yang terbentuk tiap tahun.

Baca juga: Komponen Utama Penyusun Bumi

Kemudian membandingkannya dengan tebal lapisan sedimen yang ada di Bumi saat ini. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diperkirakan, Bumi terbentuk 500 juta tahun yang lalu.

Teori kadar garam

Menurut teori ini, mula-mula air laut itu tawar. Namun, adanya sirkulasi air (siklus hidrologi) membuat air di daratan mengalir ke laut membawa banyak material, salah satunya garam.

Keadaan semacam ini berlangsung terus-menerus sepanjang waktu. Dengan mengetahui kenaikan kadar garam saat ini, bisa diketahui bahwa Bumi telah terbentuk sejak satu juta tahun yang lalu.

Teori termal

Teori pengukuran umur Bumi ini sering digunakan dalam pengukuran Bumi memakai parameter suhunya.

Pada teori ini disebutkan bahwa Bumi berawal dari batuan yang sangat panas. Batuan itu kemudian mengalami pendinginan.

Perhitungan massa dan suhu Bumi saat ini ditujukan untuk mengetahui tingkat perubahan suhunya.

Baca juga: Mengapa Bumi Berotasi?

Adapun perubahan suhu Bumi hingga akhirnya mendingin memerlukan waktu sekitar 20 juta tahun. Hingga pada saat ini, teori termal masih sering digunakan sebagai metode pengukuran bumi.

Teori radioaktivitas

Teori ini dianggap sebagai teori yang paling benar dalam pengukuran umur Bumi. Teori ini didasarkan pada waktu peluruhan unsur radioaktif.

Dengan mengetahui perbandingan kadar unsur hasil peluruhan dalam suatu batuan, dapat dihitung perkiraan umur batuannya.

Dari hasil pengukurannya, dapat disimpulkan bahwa usia Bumi berkisar antara lima ribu hingga tujuh ribu tahun.

Berdasarkan beberapa teori pengukuran umur Bumi di atas, kita bisa mengetahui bahwa tiap teori memiliki karakteristik, kelebihan, juga kekurangannya masing-masing. Hingga saat ini, umur Bumi belum diketahui secara pasti.

Baca juga: Akibat Rotasi dan Revolusi Bumi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com