Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Gempa bumi di Indonesia disebabkan oleh letak geografisnya yang berada di sepanjang jalur seismik bergejolak, atau Cincin Api Pasifik.
Sebagai peristiwa alam, gempa bumi tidak bisa diketahui dengan pasti kapan akan terjadi dan seberapa besar kekuatannya.
Apa itu gempa bumi?
Dalam sains, ilmu yang mempelajari gempa bumi dinamakan seismologi. Ilmu ini menjelaskan bahwa gempa adalah peristiwa perambatan gelombang gempa sampai ke permukaan Bumi.
Perambatan itu diakibatkan oleh lepasnya energi potensial yang dimiliki lapisan di bawah permukaan Bumi, yang terjadi secara mengejutkan dan tiba-tiba.
Gempa bumi terjadi karena perubahan atau pergerakan kerak bumi, disebut lempeng tektonik yang mengakibatkan perubahan letak permukaan tanah secara signifikan dari posisi semula.
Baca juga: Mengenal Seismograf, Alat Pengukur Gempa Bumi
Pusat gempa merupakan lokasi gempa di dalam kerak Bumi, di mana tenaga gempanya dilepaskan. Ada dua jenis pusat gempa, yakni episentrum dan hiposentrum.
Episentrum adalah titik gempa di atas permukaan Bumi. Sedangkan hiposentrum, titik gempanya berada di bawah permukaan Bumi.
Gempa bumi bisa dibedakan berdasarkan penyebab, kedalaman, dan gelombang atau getaran gempanya.
Dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:
Disebabkan oleh aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng tektonik secara mendadak, mempunyai kekuatan dari sangat kecil hingga terbesar.
Jenis gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi. Getarannya yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi.
Gempa bumi tektonik terjadi karena pelepasan tenaga oleh pergeseran lempengan pelat tektonik, seperti gelang karet yang ditarik dan dilepaskan secara tiba-tiba.
Baca juga: 5 Faktor Penyebab Gempa Bumi
Diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi. Jenis gempa Bumi ini sangat jarang terjadi.